Strategi Pemasaran Produk Baru

Monday, June 25, 2012

Memasarkan produk baru memang tidak mudah, apalagi jika produk tersebut belum dikenal masyarakat. Dibutuhkan modal atau biaya pemasaran yang cukup besar, serta perjuangan dan strategi pemasaran khusus agar produk tersebut mengena dihati konsumen. Selain bagaimana caranya menarik minat konsumen, para pemula juga harus menghadapi persaingan bisnis dari pengusaha lain yang telah memasarkan produk terlebih dulu.

Hal ini menjadi tantangan yang cukup besar, bagi para pelaku usaha. Sebab untuk berhasil memasuki sebuah pasar, mereka harus memiliki strategi untuk menarik minat konsumen. Sebaiknya ciptakan produk yang memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan produk lainnya. Sehingga konsumen bisa tertarik dan mengenali produk baru yang Anda tawarkan.

Pada semua bidang bisnis, memasarkan produk atau jasa layanan baru sering kali menimbulkan kesulitan pada awalnya. Hal ini wajar karena masyarakat belum mengenal kegunaan dan kelebihan produk tersebut. Disamping itu mereka enggan meninggalkan produk yang selama ini mereka percayai dan sudah sering mereka gunakan. Tapi selalu ada cara yang bisa digunakan agar pemasaran produk baru bisa mencapai angka penjualan yang memuaskan.

Hasil survey salah satu lembaga riset di Amerika, ternyata dari merek-merek yang diluncurkan pertama kali, sebesar 95% gagal di pasar! Sedangkan Philip Kotler mengatakan: “Saya kecewa sekaligus terkejut karena ada begitu banyak produk baru yang gagal di pasaran. Jumlah ini terus meningkat. Rata-rata sekitar 80% dari produk consumer good baru gagal, dan 30% dari penawaran business to business baru mengalami kegagalan.”

Apakah yang menyebabkan kegagalan itu? Ternyata yang menjadi penyebab adalah kesalahan-kesalahan kecil yang tidak diantisipasi, bahkan dianggap remeh sekali. Misalnya, fitur produk tidak komunikatif, baik konteks dan kontennya. Marketer yang salah dalam memposisikan produk, harga, cara promosi, dan pendistribusian produknya. Selain kondisi klasik tersebut diatas, marketer juga tidak mengetahui pentingnya untuk mengerti, melayani dan memuaskan kebutuhan Konsumen. Salah satu cara adalah mengetahui kegagalan merek yang benar-benar gagal, serta belajar bagaimana agar tidak gagal dalam memasarkan produk baru.

Sejumlah faktor turut menentukan bagaimana produk dengan brand baru bisa diterima pasar, seperti:

Berani mengambil risiko
Risiko menjadi faktor yang ditempatkan paling depan dalam memulai bisnis.

Intensitas waktu
Merintis bisnis dengan produk baru dikenal pasar butuh perhatian khusus. Perlu waktu untuk memperkenalkan produk Anda.

Fokus pada bisnis yang sedang dibangun
Keterlibatan langsung pemilik dalam membangun bisnis menjadi kunci penting.

Aktif berpromosi
Mengikuti berbagai ajang promosi, seperti pameran atau bentuk kerjasama lainnya, sangat menunjang keberhasilan produk menjaring pasar. Pebisnis perlu mengambil risiko, meski dibutuhkan biaya tak sedikit untuk promosi.

Membangun trust dengan pelanggan
Kepercayaan konsumen muncul dari bagaimana cara pebisnis membangun relasi. Hal utamanya terletak pada kepuasan atas produk tersebut, dan pelayanan dari pemilik usaha.

Disamping menciptakan produk yang lebih unggul, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengenalkan konsumen pada produk baru, antara lain sebagai berikut :
* Lakukan riset pasar, untuk mengetahui seberapa besar potensi pasar sebuah produk. Jika hasil penelitian menunjukan hasil yang cukup positif, maka Anda tidak perlu ragu lagi untuk memasarkan produk baru tersebut. Namun bila riset menunjukan kurangnya minat dari konsumen, sebaiknya lakukan evaluasi dan berikan nilai lebih pada produk Anda. Sehingga produk tersebut mudah diterima oleh pasar.

* Jeli terhadap kebutuhan konsumen. Mencoba pasar baru dengan menawarkan produk yang dibutuhkan konsumen, merupakan salah satu strategi pemasaran yang sangat ampuh untuk menarik minat konsumen. Karena dengan adanya kebutuhan tersebut, daya beli konsumen akan semakin meningkat. Termasuk daya beli terhadap produk baru yang memberikan solusi untuk masalah mereka.

* Buat kegiatan promosi yang efektif. Kegiatan promosi menjadi hal yang sangat penting untuk mengenalkan produk baru, setidaknya perhatikan faktor pendukung STP (segmentation, targeting, positioning) dan marketing mix (produk, price, place dan promotion). Ini dimaksudkan agar kegiatan promosi yang dilakukan sesuai dengan target pasar yang telah ditentukan. Strategi promosi yang dapat dilakukan antara lain menjaga kualitas produk, menawarkan harga yang bersaing, memilih lokasi usaha yang strategis, memberikan bonus atau potongan harga pada saat launching produk.

* Selanjutnya berikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen. Karena pelayanan yang baik, menjadi salah satu faktor pendukung untuk menciptakan produk yang berkualitas. Semakin baik pelayanan yang Anda berikan, maka semakin luas pula pasar Anda. Begitu juga sebaliknya jika pelayanan yang Anda berikan buruk, konsumen pun akan begitu cepat meninggalkan produk Anda.

Sumber : http://www.duidlive.co.id/


Baca artikel selengkapnya ....

Mengupas Pengertian Komunikasi Pemasaran

Thursday, June 21, 2012

Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen.

Komunikasi pemasaran disebut juga bauran promosi yangmerupakan alat efektif untuk berkomunikasi dengan parapelanggan (baik konsumen atau perantara). Komunikasi pemasaranatau bauran promosi ini perlu ditangani secara cermat karena masalahnya bukan hanya menyangkut besarnya biaya yang akandigunakan.

Beberapa definisi tentang komunikasi pemasaran :

- Menurut Stanton yang dikutip oleh Djaslim Saladin danYevis Marti Oesman (1991; 194) Komunikasi Pemasaran adalahkombinasi dari penjualan tata muka, periklanan, promosi penjualan,publisitas dan hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan.

- Djasmin Saladin (2001; 123) Komunikasi Pemasaran adalahaktivitas yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhidan membujuk atau mengingatkan pasan sasaran atas perusahaandan produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

- Sedangkan Komunikasi Pemasaran menurut Sofyan Assauri(1996:243) adalah “Kombinasi strategi yang paling baik dari unsurunsurpnomosi tersebut, maka untuk dapat efektifnya promosidilakukan oleh suatu perusahaan, perlu ditentukan terlebih dahuluperalatan atau unsur promosi apa saja yang sebaiknya digunakandan bagaimana pengkombinasian unsur-unsur tersebut agarhasilnya dapat optimal”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasipemasaran adalah cara untuk mengkomunikasikan produk kepadakonsumen dengan penggunaan unsur-unsur promosi untukmencapai tujuan perusahaan.

TAHAPAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Menurut Kotler ada tujuh langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan komunikasi yang efektif antara lain :

1. Mengidentifikasi target konsumen; antara lain pembeli potensial, pemakai terbaru, individu yang mempengaruhi keputusan membeli, bisa individu, grup, masyarakat khusus dan umum.

2. Menentukan objektif komunikasi; ketika pemasar mulai menentukan target konsumen, dia haru mulai memprediksi respon konsumen tersebut terhadap pembelian produk yang ditawarkan.

3. Merancang pesan; Setelah memiliki ide berkaitan dengan respon target konsumen, pemasar mulai mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya. Pesan haruslah menarik perhatian, menimbulkan minat, mengingkatkan keinginan, dan mendorong tindakan (AIDA)

Pada tahap ini beberapa hal yang harus diputuskan yaitu :

1) isi pesan. Yang dapat menimbulkan daya penarik antara lain :
a. rasional, berkaitan dengan minat konsumen, contoh pesan yang menunjukkan kualitas atau nilai produk,
b. emosional positif yang memotivasi pembelian contoh: cinta, harga diri, humor, dll.
c. moral misalnya stop merokok, dsn

2) stuktur pesan. Ada 3 model, yaitu :
- apakah menyampaikan kesimpulan ataukan membiarkan konsumen menyimpulkan sendiri,
- apakah menyajikan argument satu pihak, misalnya hanya menunjukkna kekuatan produk ataukan dua pihak yaitu juga menyampaikan keterbatasan,
- apakah menyajikan argument terkuat, pertama atau terakhir;

3) format pesan; meliputi headline, ilustrasi, warna, animasi dsb. Haruslah menggunakan gambar dan headline yang eyecatching, format yang berbeda atau unik.

4. Memilik media komunikasi ada dua tipe :
a. Saluran komunikasi personal, saluran tidak langsung meliputi word-of-mouth influence, maksudnya komunikasi personal tentang produk antar atarget pembeli dengan tetangganya, teman-temannya, angota keluarganya dan asosiasinya; dan buzz marketing, menggarap pemimpin opini atau opinion leader, dan mendorong mereka untuk menyebarkan onformasi tentang produkkepada orang lain di dalam komunitasnya

b. Saluran komunikasi non personal, merupakan media yang membawa pesan tanpa kontak personal, meliputi :

a. media, misalnya majalah, surat kabar, radio, tv, billboard, poster, online service, website.

b. atmosfir misalnya menciptakan lingkungan yang dapat memberdayakan konsumen untuk membeli produk.

c. peristiwa misalnya kejadian yang dapt mengkomunikasikan pesan produk kepada konsumen, misalnya hubungan masyarakat mengatur konferensi press, pameran dsb

5. Pemilihan pengiriman pesan, pesan haaruslah disampaikan melalui sumber yang dapt diandalkan, dipercaya dan memiliki pengaruh. Contoh tokoh olahraga terkenal untuk menyampaikan pesan sepatu olahraga

6. Pemilihan alat komunikasi pemasaran. Ada 5 elemen bauran alat komunikasi pemasaran, disebut bauran promotional, yang dapat digunakan yakni;

a) periklanan,
b) penjualan tatap muka atau personal,
c) promosi penjualan,
d) hubungan masyarakat,
e) penjualan langsung.

Semua elemen tersebut dapat digunakan untuk :
1) menginformasikan prospektif pembeli tentang manfaat produk,
2) mempengaruhi pembeli untuk mencoba,
3) mengingatkan pembeli tentang manfaat bahwa mereka menyukai produk tesebut.

7. Mengumpulkan umpan balik. Sebagai masukan untuk memperbaiki keseluruhan program promosi

Sumber : http://coecoesm.wordpress.com/


Baca artikel selengkapnya ....

Kekuatan Semiotika Dalam Pesan Iklan

Saturday, June 16, 2012

Rangkaian pesan dalam sebuah iklan tidak terlepas dari teks dan visual, kedua komponen yang saling mengisi antara satu dengan lainnya dan pada akhirnya memiliki arti tersendiri bagi para penerima pesan tersebut.

Pesan iklan yang melibatkan teks dan visual dapat dikategorikan sebagai saluran komunikasi (channel) non personal. Proses penyampaian pesan yang tidak mendapatkan respon dan umpan balik secara langsung dari para penerima pesannya yaitu pembaca iklan. Tetapi kita tidak akan membahas seberapa besar pengaruh pesan sebuah iklan terhadap pembacanya. Kita akan mencoba memahami bagaimana pesan mempengaruhi benak pikiran pembacanya melalui semiotika.

Semiotika merupakan sebuah teori pemikiran filsafat yang awalnya berkembang di Eropa dan Amerika. Secara etimologis istilah semiotika berasal dari bahasa Yunani “semeion” yang berarti ’tanda’ atau ” seme”, yang berarti ”penafsir tanda”. Semiotika merupakan sebuah studi tentang tanda / makna dan cara tanda-tanda / makna-makna itu bekerja (Sobur, 2004:12). Istilah semiotika lebih dikenal pada filsuf filsafat Amerika dan di Eropa justru lebih dikenal dengan semiologi.

Semiotika menjadi sebuah kekuatan yang menerpa pikiran para pembaca iklan. Tanda / makna dalam sebuah pesan iklan yang tampil dalam bentuk visual akan memberikan dan membangun sebuah penafsiran tersendiri dibandingkan teks bagi para pembacanya. Seorang manusia percaya dengan apa yang ia lihat dan pahami, yaitu wujud visual. Lain halnya dengan teks sebagai wujud bentuk ungkapan yang harus dibaca dari sebuah bahasa yang hanya dimengerti oleh masyarakat tertentu.

Seorang yang tidak dapat membaca pasti akan memahami wujud visual yang di lihatnya. sebuah wujud visual yang diketahuinya berdasarkan pengalaman hidupnya.

Semiotika dalam sebuah pesan iklan akan memberikan pemahaman sebuah kenyataan / realitas kepada pembaca iklan. Semiotika akan menanamkan (encoding) pemahaman sebuah kenyataan yang pada akhirnya tidak dapat dipungkiri oleh pembaca iklan.

Jika kita mendengar sebuah produk rokok dengan merk “Malboro”, maka kita setuju akan persepsi sebuah rokok untuk kalangan pria yang tangguh. Produk rokok “Malboro” berhasil meraih masuk dalam pikiran manusia diseluruh belahan dunia, yang semuanya tidak terlepas dari unsur semiotika dalam pesan iklannya.

Michael Solomon menyatakan 3 hal penting dalam semiotika iklan “Malboro”, yaitu obyek, tanda dan interpretasi.

Jika di tinjau dari sisi obyek iklan “Malboro” merupakan pernyataan sebuah produk rokok. Di tinjau dari sisi tanda iklan “Malboro” menyatakan sebagai produk rokok bagi pria tangguh ala eropa, yang di wakili oleh visual koboi menunggang kuda. Di tinjau dari sisi interpretasi iklan “Malboro” menyatakan sifat individualisme dan eksklusif bagi pemakainya. Indivisualisme di gambarkan seorang koboi berkuda seorang diri di lapangan rumput yang luas.

Disadari bahwa iklan “Malboro” telah mempengaruhi para pemakainya diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Rokok “Malboro” memiliki nilai eksklusif dibandingkan produk rokok merek “Gudang Garam” maupun “Jarum”.

Terbukti semiotika pada iklan “Malboro” telah mempengaruhi benak pikiran para pemakainya. Adakah bentuk komunikasi yang lebih baik dari semiotika?

Daftar Pustaka

Belch George, Michael. 2003. Advertising and Promotion:An Integrated Marketing Communication Perspective Sixth Edition. New York. The McGraw−Hill Companies.

Sumber : http://ekonomi.kompasiana.com/


Baca artikel selengkapnya ....

Bagaimana Membuat Iklan Baris Yang Efektif

Wednesday, June 13, 2012

Mengapa penjualan saya tidak meningkat? Mengapa iklan saya tidak mendapat respon? Padahal saya yakin iklan saya bagus dan sudah memenuhi formula AIDA (Attention – Interest – Desire – Action).

Pernahkah kasus seperti itu pernah menimpa Anda? Mungkin Anda sudah menguasai secara teknis pembuatan iklan yang bagus, pertanyaan berikutnya adalah : Di mana Anda memasang iklan? Dan seberapa sering Anda memasang iklan?

Kasus pertama . . .

Anda pasti tahu, pada sebuah surat kabar, space iklan yang sama luasnya mempunyai harga yang berbeda karena lokasi yang berbeda. Space iklan di halaman depan atau halaman luar pasti lebih mahal dari pada space yang sama tapi lokasinya di halaman tengah. Mengapa?

Karena iklan di halaman depan kemungkinan untuk terlihat dan dibaca oleh pembacanya jauh lebih tinggi dari pada iklan di halaman tengah. Oleh karena itulah wajar jika harganya juga lebih tinggi.

Ingat, semakin banyak yang membaca iklan Anda, berarti semakin tinggi potensi untuk terjadi penjualan. Dan bisnis Anda akan berumur panjang.

Kasus kedua . . .

Saya berlangganan sebuah tabloid yang terbit 2 mingguan. Terus terang saya suka memperhatikan halaman iklan baris-nya. Ada sebuah iklan yang semula tidak menarik perhatian saya. Akan tetapi iklan tersebut selalu ada di setiap terbitan tabloid tersebut, sehingga memaksa saya untuk memperhatikannya. Saat ini bahkan saya hafal dengan nama contact person-nya karena seringnya saya membaca iklan tersebut.

Kasus-kasus di atas menunjukkan bahwa lokasi dan frekuensi pemasangan iklan bisa menjadi sangat berpengaruh pada keberhasilan iklan Anda. Jika Anda beriklan di media iklan baris online, Anda akan menghadapi masalah yang sama. Berikut ini ada beberapa point yang perlu Anda perhatikan agar Anda mendapatkan lokasi dan frekuensi yang maksimal untuk iklan Anda.

* Beriklanlah pada iklan baris online yang paling banyak pengunjungnya. Semakin banyak pengunjung, kemungkinan iklan anda terbaca semakin besar. Dengan demikian diharapkan semakin banyak respon yang akan anda terima dari pembaca iklan anda.

Bagaimana kita tahu sebuah website iklan baris itu ramai pengunjungnya atau tidak? Lihatlah dari jumlah iklan per hari-nya. Semakin banyak jumlah iklan per hari-nya, berarti semakin banyak pengunjungnya.

Berikut ini beberapa media iklan baris online yang paling banyak pengunjungnya :
http://www.iklanbaris.co.id
http://www.iklanpromo.com
http://www.webiklan.com
http://www.iklanumum.com
http://www.bekas.com
http://iklanbaris.plasa.com

* Jika memungkinkan pilihlah posisi di mana iklan Anda akan ditampilkan di media iklan baris tersebut. Jika iklan Anda hanya terselip di antara ribuan iklan yang lain, tentu kemungkinan akan terbaca menjadi kecil. Pilihlah posisi yang strategis sehingga kemungkinan iklan Anda terbaca oleh pengunjung semakin besar.

Pada umumnya, media iklan baris menawarkan 2 macam keanggotaan, yaitu keanggotaan gratis, dan keanggotaan bayar (premium). Jika Anda serius dengan bisnis Anda, maka upgrade-lah keanggotaan Anda menjadi premium member. Karena dengan demikian Anda akan mendapat posisi yang lebih baik untuk iklan Anda.

* Berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk beriklan setiap hari? Ok, anggaplah Anda punya waktu 1 jam setiap hari. Dari pada Anda menghabiskan 1 jam tersebut di pagi hari, lebih baik anda menyebar waktu tersebut menjadi 15 menit di pagi hari, 15 menit di siang hari, 15 menit di sore hari, dan 15 menit lagi di malam hari. Waktu totalnya sama-sama 1 jam, tapi pengaturan waktu yang kedua pasti lebih efektif.

Mengapa demikian? Karena kalau Anda membuat banyak iklan di pagi hari saja, maka posisi iklan anda akan segera tenggelam oleh iklan-iklan baru yang dipasang oleh pemasang iklan yang lain. Dengan pengaturan waktu memasang iklan seperti yang saya sarankan di atas, iklan anda akan selalu di atas, sehingga potensi untuk terbaca semakin tinggi.

Kesimpulannya, lokasi dan frekuensi pemasangan iklan sangat berpengaruh pada keberhasilan iklan Anda. Anda harus memperhatikan hal ini, selain . . tentu saja iklan yang powerful yang mampu menciptakan penjualan.

Sumber : http://bintangweb.com


Baca artikel selengkapnya ....

Panduan Membuat Iklan Baris Yang Efektif

Tuesday, June 12, 2012

Aspek terpenting dari sebuah bisnis adalah membuat penjualan, baik produk ataupun jasa. Jika tidak ada penjualan, tidak ada bisnis yang akan bertahan lama. Dan setiap penjualan selalu diawali oleh promosi atau iklan.

Pernahkah Anda memperhatikan halaman iklan baris di koran? Apakah Anda membaca semuanya? Pasti tidak! Saya yakin Anda hanya membaca iklan-iklan yang menarik perhatian Anda saja. Sebagian besar iklan tidak Anda baca sama sekali. Dan hampir semua orang melakukan hal yang sama dengan Anda.

Setelah Anda membaca iklan-iklan yang menarik perhatian Anda, apakah Anda melakukan pembelian? Mungkin tidak juga, karena ternyata iklan tersebut tidak mampu membuat Anda berminat dan berhasrat pada produk yang dijual.

Tujuan setiap iklan adalah untuk menjual produk atau jasa yang ditawarkan. Jika tidak terjadi penjualan, berarti iklan tersebut tidak berhasil melakukan tugasnya dengan baik.

Anda tentu tidak mau iklan Anda seperti itu.

Iklan yang berhasil harus memenuhi unsur-unsur dalam formula klasik berikut ini :
* Menarik perhatian pembaca (Attention)
* Membuat pembaca tertarik dengan produk yang ditawarkan (Interest)
* Membuat pembaca berhasrat untuk memiliki produk tersebut (Desire)
* Membuat pembaca melakukan tindakan yang diharapkan (Action)

Formula klasik tersebut sering disingkat dengan AIDA.

Attention
Sebuah media iklan baris biasanya menampilkan puluhan, atau bahkan ratusan iklan per halaman. Dan iklan Anda hanyalah salah satu di antaranya. Bagaimana, dalam waktu yang singkat, iklan Anda dapat menarik perhatian pembaca ?

Buatlah judul (headline) iklan yang memukau, yang membuat pembaca terkejut. Jika media tersebut tidak menyediakan kolom judul (seperti iklan baris di koran), buatlah kejutan itu di kalimat awal iklan Anda.

Gunakan kata-kata ‘sakti’ yang memaksa pembaca melihat iklan Anda.
Contoh kata-kata ‘sakti’ :
RAHASIA, GRATIS, GARANSI, BONUS, MUDAH, CEPAT, UANG, BEST SELLER, KISAH NYATA, AMAN, TERPERCAYA, TERUJI, OTOMATIS, DISKON, LUAR BIASA, DIJAMIN
Contoh judul yang menarik perhatian pembaca :
“3 Langkah MUDAH Menghasilkan UANG Dari Internet”
“DIJAMIN Balik Modal Dalam Seminggu. GARANSI Uang Kembali”
“Dapatkan RAHASIA Akses Internet GRATIS !”
Catatan : Gunakan huruf kapital secukupnya untuk menegaskan kata-kata ‘sakti’ yang Anda harapkan dapat menarik perhatian pembaca. Jangan menulis judul iklan dengan huruf kapital semua, karena akan terkesan tidak profesional (atau orang akan menyangka keyboard Anda sedang rusak).

Interest
Segera setelah iklan Anda mendapat perhatian dari pembaca, buatlah pembaca tersebut tertarik dengan produk Anda. Tunjukkan manfaat terpenting dari produk Anda, yang tidak bisa mereka dapatkan dari produk lain.

Anda harus bisa menahan pembaca tersebut, agar apa yang ingin Anda sampaikan terbaca semuanya. Oleh karena itu kalau perlu, Anda bisa gunakan lagi kata-kata ‘sakti’ agar mereka tidak mengalihkan perhatian dari iklan Anda.

Desire
Membuat pembaca tertarik saja ternyata tidak cukup. Anda harus membuat pembaca berhasrat untuk memiliki produk yang Anda tawarkan dengan menunjukkan manfaat, keunikan, dan keunggulan produk Anda dibandingkan dengan produk lain. Tunjukkanlah sesuatu dalam produk Anda yang dapat membuat pembaca merasa lebih bahagia, lebih kaya, atau lebih sehat, jika memiliki produk tersebut.

Action
Jika pembaca iklan Anda tidak melakukan tindakan apapun setelah membaca iklan Anda, artinya . . . iklan Anda sia-sia.
Anda harus memancing pembaca untuk bertindak seperti yang Anda harapkan.
Contoh :
“Pesan Sekarang di 021-9998889″
“Dapatkan Informasi Selengkapnya di http://www.blablablaxxx.com”
Mungkin Anda bertanya, bagaimana memasukkan semua unsur AIDA dalam sebuah iklan yang hanya terdiri dari 4 atau 6 baris saja ? Di situlah seninya ! Semakin banyak Anda berlatih, maka semakin Anda kuasai teknik tersebut.

Nah . . . sekarang ada tugas untuk Anda :
1. Kumpulkanlah 20 iklan dari iklan baris yang Anda bisa dapatkan, baik dari koran atau internet. Perhatikanlah . . . iklan mana yang paling berhasil menurut Anda ? Selanjutnya buatlah analisa mengapa iklan tersebut berhasil, dan mengapa iklan yang lain tidak.

2. Jika Anda memiliki sebuah produk untuk dijual, buatlah 10 iklan baris yang berbeda untuk produk tersebut. Kemudian perhatikan dan pilihlah satu iklan yang paling bagus menurut Anda.

Jika memungkinkan, tunjukkanlah iklan-iklan yang sudah Anda buat tersebut kepada beberapa teman dekat Anda. Mintalah pendapat mereka, iklan mana yang paling bagus menurut mereka. Bandingkan hasilnya dengan pilihan Anda tadi, sama tidak ?

Jangan lupa, jika iklan Anda tidak terbaca, maka tidak akan terjadi penjualan. Jika iklan Anda tidak terlihat, maka iklan Anda tidak akan terbaca. Jika iklan Anda tidak menarik perhatian, maka iklan Anda tidak akan terlihat.

Sumber : http://bintangweb.com/


Baca artikel selengkapnya ....

Merancang Program Periklanan yang Efektif

Friday, June 8, 2012

Periklanan (advertising) adalah semua bentuk penyajian dan promosi non-personal tentang gagasan, barang atau jasa, yang dibayar oleh satu sponsor/pihak tertentu. Dalam perusahaan yang kecil, periklanan ditangani oleh seseorang dalam departemen pemasaran yang bekerja dengan agen periklanan, sedangkan di perusahaan yang besar ada departemen periklanan tersendiri dimana manajer departemen periklanan tersebut bertanggung jawab pada direktur marketing.

Pengembangan program periklanan diawali dengan mengidentifikasikan target pasar dan motif pembeli, kemudian baru membuat 5 keputusan utama dalam program periklanan dinamakan 5 M :
* Mission (misi) yaitu tujuan dari periklanan.
* Money (uang) yaitu besarnya pengeluaran untuk periklanan.
* Message (pesan) yaitu pesan apa yang akan disampaikan.
* Media (media) yaitu media apa yang seharusnya digunakan.
* Measurement (pengukuran) yaitu bagaimana seharusnya hasil periklanan itu dievaluasi.

1. Penetapan Tujuan Periklanan
Tujuan periklanan harus berasal dari target pasar, market positioning dan bauran pemasaran. Tujuan periklanan dapat dikasifikasikan berdasarkan maksudnya, yaitu:

a. Periklanan informatif (informative advertising) dimaksudkan sebagai tahap pelopor dari kategori produk untuk membangun permintaan awal. Periklanan informatif yang mungkin:
* Memberitahu pasar tentang satu produk baru dan membangun citra (image) perusahaan.
* Menyarankan penggunaan baru dari satu produk.
* Menginformasikan pasar tentang perubahan harga, dan sebagainya.

b. Periklanan persuasif (persuasive advertising) dimaksudkan untuk membangun "permintaan selektif" untuk satu brand tertentu, merupakan sebagian besar yang digunakan dalam periklanan. Beberapa periklanan persuasif telah bergeser ke arah periklanan perbandingan (comparison adverting) yang bermaksud membangun superioritas satu brand melalui perbandingan spesifik dengan satu atau lebih brand lainnya dalam kelas produk yang sama. Contoh periklanan persuasif:
* Membangun brand preference atau mendorong untuk pindah ke brand kita.
* Membujuk pembeli untuk membeli sekarang.
* Mengubah persepsi pembeli tentang atribut dari produk.

c. Periklanan yang mengingatkan (reminder advertising) dimaksudkan untuk mengingatkan orang dengan satu produk yang sudah mature. Satu bentuk periklanan yang berhubungan dengan ini adalah periklanan penguatan (reinforcement advertising) yang menjamin pembelian yang sekarang pembeli lakukan adalah pilihan yang tepat. Contoh periklanan yang mengingatkan:
* Mengingatkan pembeli bahwa satu produk akan diperlukan di masa mendatang.
* Mengingatkan pembeli tentang tempat membeli produk tersebut.
* Memelihara ingatan tentang produk tersebut selama musim lesu penjualan.

2. Memutuskan Anggaran Periklanan
Empat metode yang biasa digunakan dalam penetapan anggaran periklanan telah dibahas sebelumnya, dan yang paling disukai adalah metode tujuan dan tugas (objective-and-task method) karena mensyaratkan pengiklan untuk mendefinisikan tujuan spesifik dari periklanan dan memperkirakan biaya untuk aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Ada 6 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran periklanan:
* Tahap dalam Siklus Hidup Produk : produk baru biasanya memerlukan anggaran yang lebih besar ketimbang produk yang sudah dikenal brand-nya.
* Pangsa Pasar dan Basis Konsumen : brand yang pangsa pasarnya tinggi memerlukan anggaran, sebagai persentase dari penjualan, yang lebih rendah dibanding yang pangsa pasarnya rendah.
* Persaingan dan Pengelompokkan : dalam pasar yang banyak pesaingnya dan pengeluaran iklannya tinggi memerlukan anggaran yang lebih tinggi dibanding yang kurang pesaing dan kurang beriklan.
* Frekuensi Periklanan : banyaknya pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan pesan brand.
* Kemampuan Substitusi Produk : semakin banyak substitusi suatu produk makin besar anggarannya.
* Karakteristik-karakteristik Pasar : pada beberapa masyarakat tidak terlalu mementingkan berapa banyak atau frekuensi dari iklan, tetapi lebih mementingkan informasi yang bisa didapatkan.

Sumber : http://www.angelfire.com/


Baca artikel selengkapnya ....

Menetapkan Pesan Periklanan

Monday, June 4, 2012

Faktor kreativitas dalam beriklan lebih penting daripada biaya untuk beriklan. Pengiklan melalui 3 tahap untuk mengembangkan strategi yang kreatif, yaitu penerus pesan (message generation), evaluasi dan pemilihan pesan (message evaluation and selection), dan pelaksanaan pesan (message execution).

a. Penerus Pesan
Secara prinsip pesan produk seharusnya diputuskan sebagai bagian dari pengembangkan konsep produk, yaitu menyatakan keuntungan utama yang ditawarkan brand. Ada 2 cara untuk mendaptkan pertimbangan beriklan :
Dengan cara induksi, yaitu berdiskusi dengan konsumen (sumber utama gagasan), dealer, ahli, dan pesaing.
Dengan cara deduksi, yaitu menggunakan kerangka kerja untuk mendapatkan pesan periklanan.

b. Evaluasi dan Pemilihan Pesan
Iklan yang baik biasanya berfokus pada satu dalil utama penjualan. Twedt menyarankan bahwa pesan harus disusun atas kemampuan diinginkan (sesuatu yang menarik dari produk), keekslusifan (sesuatu yang berbeda yang tidak dapat ditemukan dalam brand yang lain) dan dapat dipercaya.
Tse, Belk dan Zhou menemukan bahwa pesan iklan di Asia berbeda berdasarkan tingkat perkembangan ekonomi. ideologi politik dan pelatihan dan filosofi bisnis.

c. Pelaksanaan Pesan
Pengaruh pesan bergantung tidak hanya pada apa yang dikatakannya, tetapi juga bagaimana mengatakan pesan tersebut. Ada 2 maksud pesan, yaitu rational positioning (menggambarkan kegunaan rasional dari poduk dan emotional positioning (menggambarkan hal yang baik menurut perasaan tentang suatu produk).
Pelaksanaan pesan sangat menentukan dalam produk yang sangat mirip, seperti detergent, rokok, dan kopi. Pengiklan juga menyiapkan pernyataan copy strategy yang menggambarkan tujuan, isi, dukungan dan nada dari iklan yang diinginkan. Semua pesan dapat disajikan dalam gaya pelaksanaan yang berbeda:
* Sepotong kehidupan : menggambarkan satu atau lebih orang yang menggunakan produk tersebut dalam kehidupan normal. Contoh : iklan 3 generasi dari Pepsodent.
* Gaya hidup : menekankan bahwa produk itu cocok dengan satu gaya hidup. Contoh : iklan rokok yang menggambarkan pria tampan yang perkasa.
* Fantasi : membuat satu khayalan sekitar produk atau kegunaannya. Contoh : dengan Visa Card kita dapat berkeliling dunia tanpa membawa uang banyak..
* Mood atau citra : membangun mood atau citra sekitar produk itu, seperti kecantikan, cinta atau ketentraman. Contoh : iklan Cathay Pacific.
* Musikal : menggunakan latar belakang musik atau menggambarkan satu atau lebih orang atau karakter kartun menyajikan sebuah lagu yang melibatkan produk tersebut.
* Simbol kepribadian : menggunakan satu karakter (bisa animasi atau riil) yang melambangkan produk tersebut. Contoh : Marlboro Man, Ronald McDonald.
* Keahlian teknikal : menggambarkan keahlian dan pengalaman perusahaan dalam membuat produk tersebut. Contoh : iklan Hitachi menyebutkan perusahaan membuat 20,000 produk itu.
* Bukti ilmiah : mrnggambarkan survey atau bukti ilmiah bahwa brand yang diiklankan lebih baik daripada lainnya. Contoh : iklan Pocari menyebutkan menjaga keseimbangan cairan tubuh.
* Bukti kesaksian : menggambarkan sumber yang ahli, terpandang dan dapat dipercaya yang mengakui keunggulan produk tersebut.

Kreativitas diperlukan untuk judul (headline). Ada 6 tipe dasar dari headline:
* berita (news)
* keingintahuan (curiosity)
* naratif (narrative)
* perintah (command)
* 1-2-3 jalan (1-2-3 ways)
* bagaimana-apa-mengapa (how-what-why)

Elemen-elemen susunan iklan, seperti ukuran, warna dan ilustrasi juga penting agar penikmat iklan bisa membedakan iklan tersebut dari iklan lainnya. Menurut penelitian, hal-hal yang paling penting dalam beriklan menurut urutannya adalah : gambar, headline dan isi/tulisan iklan.

Sumber : http://www.angelfire.com/


Baca artikel selengkapnya ....

Menetapkan Media Iklan

Ada lima langkah yang dilakukan dalam memilih media, yaitu : menetapkan jangkauan, frekuensi dan pengaruh; memilih diantara tipe-tipe media utama; memilih wahana media yang spesifik; menetapkan waktu beriklan dalam media dan menetapkan alokasi media berdasarkan geografi.

a. Menetapkan Jangkauan (Reach), Frekuensi (Frequency) dan Pengaruh (Impact)
Jangkauan adalah banyaknya orang atau rumah tangga yang berbeda yang diekspos melalui jadwal media tertentu paling sedikit sekali dalam satu periode waktu tertentu. Frekuensi adalah berapa kali dalam satu periode waktu tertentu orang atau rumah tangga rata-rata menerima pesan dalam iklan. Pengaruh adalah nilai kualitatif dari satu ekspos iklan melalui satu media yang telah ditetapkan.

Ada trade-off antara jangkauan, frekuensi dan pengaruh. Jika pengiklan ingin meningkatkan frekuensi maka jangkauan otomatis berkurang, dan jika pengiklan ingin meningkatkan pengaruh (artinya menggunakan wahana media yang lebih bergengsi dimana lebih mahal biayanya) maka jangkauan akan berkurang (jangkauan bisa tetap kalau frekuensi dikurangi).

Dalam anggaran yang sudah ditetapkan, pengiklan harus menetapkan kombinasi jangkauan, frekuensi dan pengaruh yang paling efektif. Jangkauan lebih dipentingkan jika meluncurkan produk baru. brand yang terkenal atau brand yang tidak sering dibeli. Frekuensi lebih penting kalau ada pesaing yang kuat, rumitnya cerita iklan, kekakuan konsumen atau siklus pembelian yang sering.

Krugman menyatakan bahwa tiga kali eksposure dari iklan sudah cukup:
* Eksposure pertama adalah untuk memberitahu pemirsa ada produk baru yang diluncurkan.
* Eksposure kedua untuk memberitahu audience apa pesan yang terlewat pada eksposure yang pertama dan lebih mendorong konsumen untuk mengetahui segala sesuatu tentang produk tersebut.
* Eksposure ketiga untuk meyakinkan audience bahwa keputusannya tepat kalau membeli produk itu.

b. Memilih diantara Tipe-tipe Media Utama
Ada enam media utama dalam beriklan:
-1. Surat Kabar
-2. Televisi
-3. DirectMail
-4. Radio
-5. Majalah
-6. Luar ruang

Dalam memilih media yang disebutkan diatas, pengiklan harus mempertimbangkan beberapa variabel dibawah ini, berurut menurut tingkat kepentingannya:
* Kebiasaan sasaran audience dari media yang dipilih.
* Disesuaikan dengan jenis produk.
* Disesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan.
* Disesuaikan dengan anggaran (mempertimbangkan biaya dari masing-masing media).
* Pengiklan harus dapat memutuskan anggaran ke kombinasi media-media yang dipilih.

Misalnya anggaran iklan adalah 6 juta dolar, 3 juta dialokasikan untuk televisi, 2 juta untuk majalah wanita dan 1 juta untuk surat kabar.

c. Memilih Wahana Media yang Spesifik
Misalkan pengiklan menetapkan anggaran iklan 20 juta rupiah untuk media surat kabar. Pengiklan dapat mengalokasikan 20 juta rupiah itu misalnya untuk wahana media KOMPAS Rp. 12 juta, untuk REPUBLIKA Rp. 5 juta, untuk SUARA PEMBARUAN Rp. 3 juta. Pengiklan tergantung kepada pengukuran jasa media yang menyediakan perkiraan ukuran audience, komposisi dan biaya media. Ukuran audience punya beberapa ukuran yang mungkin:
* Sirkulasi : banyaknya media yang diterbitkan yang memuat iklan tersebut.
* Audience : banyaknya orang yang diekspos oleh wahana media.
* Audience yang efektif : banyaknya orang dengan karakteristik sasaran yang dieskpos oleh wahana media.
* Audience efektif yang diekspos oleh iklan : banyaknya orang dengan karakteristik sasaran yang benar-benar melihat iklan tersebut.
* Kriteria biaya per seribu

Beberapa pengiklan menghitung biaya per seribu orang yang dijangkau oleh satu wahan. Misalnya jika iklan satu halaman penuh di KOMPAS berbiaya Rp. 10 juta, sedangkan pembaca KOMPAS diperkirakan 20 juta orang, maka biaya iklan per seribu orang di KOMPAS adalah Rp. 500. Beberapa penyesuaian harus dilakukan pada pengukuran awal ini:
1. Ukuran harus disesuaikan dengan kualitas audience.
2. Nilai eksposure harus disesuaikan dengan kemungkinan perhatian audience.
3. Nilai eksposure harus disesuaikan dengan kualitas editorial (gengsi dan tingkat kepercayaan) yang mungkin dimiliki suatu media dibanding yang lainnya.
4. Nilai eksposure harus disesuaikan dengan kebijakan penempatan wahana media dan jasa pelayanan tambahan.

d. Menetapkan Waktu Beriklan dalam Media
Masalah Penjadwalan Makro
Perusahaan punya tiga pilihan dalam waktu beriklan:
* Mengikuti pola penjualan, banyak beriklan pada periode penjualan tinggi, sedikit beriklab pada periode penjualan rendah.
* Melawan pola penjualan, banyak beriklan pada periode penjualan rendah, sedikit beriklab pada periode penjualan tinggi.
* Konstan selama 1 tahun, banyaknya iklan sama baik pada saat periode penjualan tinggi maupun pada periode penjualan rendah.

Ada tiga pernyataan yang berhubungan dengan penjadwalan makro:
1. Forrester menyatakan bahwa ada tenggang waktu antara waktu iklan dengan kesadaran konsumen; antara kesadaran dengan penjualan; dan antara penjualan dengan pengeluaran iklan.
2. Rao dan Miller menyatakan ada hubungan yang bertenggang waktu antara bagian brand dengan pengeluaran promosi dan iklan pada basis pasar-demi-pasar.
3. Kuehn mengembangkan model untuk mengetahui bagaimana iklan harus dijadwalkan untuk produk-produk yang sering dibeli, produk yang penjualannya tinggi hanya pada satu periode waktu dan produk pangan berbiaya rendah. Pola jadwal iklan yang tepat tergantung pada tingkat pembawaan iklan (tingkat dimana efek dari satu pengeluaran iklan menyusut seiring dengan berlalunya waktu) dan tingkah laku kebiasaan dalam pilihan brand oleh konsumen (mengindikasikan berapa banyak mempertahankan brand terjadi yang tidak dipengaruhi oleh tingkat periklanan). Kuehn berpendapat bahwa jika tidak ada pembawaan iklan atau kebiasaan pembelian, maka pengiklan akan menetapkan anggaran periklanan menggunakan metode persentase dari penjualan.

Masalah Penjadwalan Mikro
Masalah penjadwalan mikro mengharuskan alokasi pengeluaran periklanan dalam satu periode yang singkat untuk mendapatkan pengaruh yang maksimum.
Pola yang paling efektif tergantung dari tujuan komunikasi dalam hubungannya dengan sifat produk, sasaran pelanggan, saluran distribusi dan faktor-faktor pemasaran lainnya. Pola penjadwalan harus mempertimbangkan 3 faktor:
1. Perpindahan pembeli (buyer turnover) menyatakan tingkat dimana pembeli baru memasuki pasar; semakin tinggi tingkat ini; semakin lebih berkelanjutan iklannya.
2. Frekuensi pembelian (purchase frequency) adalah berapa kali selama periode tersebut dimana pembeli rata-rata membeli produk tersebut; semakin tinggi frekuensi pembelian; semakin berkelanjutan iklannya.
3. Tingkat terlupakan (forgetting rate) adalah tingkat dimana pembeli melupakan brand tersebut; semakin tinggi tingkat terlupakan, semakin berkelanjutan iklannya.

Dalam meluncurkan produk baru, pengiklan harus memilih antara kontinuitas, konsentrasi, mengambangkan dan menekankan iklan. Kontinuitas dicapai dengan menjadwalkan eksposure sama rata selama satu periode tertentu. Konsentrasi berarti menghabiskan semua anggaran iklan dalam satu periode tunggal. Pengambangan berati beriklan untuk beberapa periode, diikuti oleh satu kekosongan tanpa iklan, kemudian baru beriklan lagi. Penekanan adalah iklan berkelanjutan pada level yang rendah dikuatkanb lagi secara periodik dengan aktivitas bergelombang atau yang lebih hebat.

e. Menetapkan Alokasi Media secara Geografi
Ada tiga pilihan alokasi media secara geografi:
1. Secara nasional (national buys), misalnya dengan beriklan melalui jaringan TV nasional atau majalah nasional.
2. Pembelian per spot (spot buys), misalnya dengan beriklan bahwa edisi majalah regional.
3. Secara lokal (local buys), misalnya dengan beriklan pada surat kabar lokal, radio atau luar ruang.

Sumber : http://www.angelfire.com/


Baca artikel selengkapnya ....

Mengevaluasi Efektivitas Periklanan

Kebanyakan uang yang dihabiskan oleh agen iklan adalah pada masa percobaan iklan dan sangat sedikit untuk mengevaluasi iklan tersebut. Padahal sebaiknya perusahaan mengiklankan dahulu di satu kota, mengevaluasi hasil/efeknya, baru jika berhasil beriklan secara nasional atau internasional. Ada dua efek iklan, yaitu efek komunikasi (communication effect) dan efek penjualan (sales effect) yang kedua-duanya dapat diteliti.

* Penelitian Efek Komunikasi
Penelitian efek komunikasi berusaha mengetahui apakah iklan yang dibuat dapat berkomukasi secara efektif. Ada metode yang disebut copy testing, yang dapat dilakukan sebelum dan sesudah ikan dipasang di media.

Ada 3 metode utama untuk pengujian awal dari iklan yaitu:

1. Metode pemeringkatan langsung (direct rating method), yaitu metode yang menanyakan konsumen untuk memeringkat iklan yang dipasang. Rating digunakan untuk mengevaluasi perhatian terhadap iklan, pembacaan iklan, pengertian, pengaruh dan kekuatan tingkah laku. Semakin tinggi rating biasanya semakin efektif iklan tersebut.

2. Pengujian portofolio (portfolio tests) menanyakan konsumen untuk melihat dan atau mendengar sekumpulan (portfolio) iklan, berbicara selama yang mereka inginkan. Kemudian konsumen tersebut ditanyakan untuk menyebutkan kembali semua iklan tersebut dan isinya, ditambah, sama atau dikurangi oleh si penanya (interviewer). Tingkat penyebutan kembali ini menunjukkan kemampuan iklan untuk bertahan dan menyampaikan pesan yang dapat dimengerti dan diingat.

3. Pengujian laboratorium (laboratory tests) menggunakan peralatan untuk mengukur reaksi psikologis konsumen seperti detak jantung, tekanan darah, pelebaran pupil, keringat terhadap suatu iklan. Pengujian ini mengukur kekuatan menarik perhatian dari iklan tersebut tetapi tidak menunjukkan sama sekali pengaruh iklan terhadap kepercayaan, sikap atau minat.

# Penelitian Efek Penjualan
Efek penjualan iklan biasanya lebih sukar diukur dibandingkan dengan efek komunikasi. Penjualan dipengaruhi banyak faktor disamping periklanan, seperti ciri produk, harga, ketersediaan dan kegiatan pesaing. Semakin sedikit atau semakin dapat dikendalikan faktor-faktor tersebut, semakin mudah untuk mengukur efek iklan terhadap penjualan. Efek penjualan paling mudah diukur pada situasi pemasaran langsung dan paling sukar diukur pada iklan untuk membangun citra brand atau perusahaan.

Satu pendekatan untuk mengetahui apakah perusahaan telah terlalu lebih atau kurang dalam menghabiskan uang untuk iklan adalah dengan formulasi berikut:
Peckhan telah mempelajari hubungan antara bagian dari suara (share of voice) dan pangsa pasar (share of market) untuk beberapa consumer product dan menemukan rasio 1 banding 1 untuk produk yang sudah mapan dan rasio 1,5 sampai 2 banding 1 untuk produk baru.

Cara menentukan efektivitas iklan adalah sebagai berikut:
Jika ada tiga perusahaan A, B dan C. Pangsa pasar dibagi dengan share of voice (share of voice adalah pengeluaran iklan perusahaan dibagi dengan pengeluaran iklan industri) menghasilkan efektivitas iklan. Setelah dibandingkan ternyata efektivitas iklan perusahaan A adalah yang terkecil (pangsa pasar kurang dari share of voice), diikuti B (pangsa pasar sama dengan share of voice) dan yang paling efektif adalah C (pangsa pasar lebih dari share of voice).

Kesimpulannya:
* Jika pangsa pasar kurang dari share of voice, maka perusahaan telah overspending atau misspending dalam beriklan.
* Jika pangsa pasar sama dengan share of voice, maka perusahaan sudah efisien dalam beriklan.
* Jika pangsa pasar lebih dari share of voice, maka perusahaan super efisien dalam beriklan.

Peneliti mencoba mengukur pengaruh terhadap penjualan dengan menganalisa data historis atau data eksperimen:

1. Pendekatan historis (historical approach) mengkorelasikan penjualan yang lalu dengan pengeluaran iklan yang lalu pada satu basis sekarang atau diberi lag (tenggang waktu) melalui teknik statistik yang canggih untuk mengukur efek iklan terhadap penjualan.

2. Pendekatan eksperimen (experimental design) mencoba bereksperimen melalui cara percobaan pengeluaran yang tinggi (high-spending tests) dan percobaan pengeluaran yang rendah (low-spending tests). Jika high-spending tests menghasilkan peningkatan penjualan yang banyak maka perusahaan nampaknya underspending dalam beriklan. Jika high-spending tests gagal untuk meningkatkan penjualan dan jika low-spending tests tidak menurunkan penjualan, maka perusahaan telah overspending. Jika high-spending tests gagal meningkatkan penjualan dan low-spending tests malah menurunkan penjualan berarti perusahaan sudah efisien dalam beriklan.

Sumber : http://jf-bohemiancry.blogspot.com/


Baca artikel selengkapnya ....

Menentukan Efektivitas Penyampaian Pesan

Efektifitas penyampaian pesan ditentukan oleh beberapa hal, yakni strategi pesan, pelaksanaan pesan, tone dan format pesan.

Strategi Pesan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
1. Memutuskan pesan umum apa yang akan dikomunikasikan.
2. Mengidentifikasi manfaat-manfaat bagi pelanggan yang dapat digunakan sebagai daya tarik pemasangan iklan.
3. Menciptakan konsep kreatif yang kuat. Ini mencakup tampilan iklan.
4. Menciptakan daya tarik khusus yang akan digunakan dalam kampanye pemasangan iklan. Daya tarik iklan harus memiliki tiga sifat yakni meaningful (berarti), believable (dapat dipercaya) dan distinctive (khas).

Pelaksanaan Pesan, bisa dalam berbagai gaya di antaranya :
1. Potongan kehidupan (slice of life). Gaya ini menunjukkan satu atau lebih orang khas yang menggunakan produk dalam situasi normal.
2. Gaya hidup (life style). Gaya ini menunjukkan kecocokan sebuah produk dengan gaya hidup tertentu.
3. Fantasi. Gaya ini menciptakan fantasi di sekitar produk atau kegunaannya.
4. Suasana hati atau citra (mood or image). Gaya ini menciptakan suasana hati atau citra di sekitar produk.
5. Musikal (musical). Gaya ini menunjukkan satu atau lebih orang atau tokoh orang atau kartun yang menyanyikan lagu tentang produk tersebut.
6. Simbol kepribadian (personality symbol). Gaya ini menciptakan tokoh yang mewakili produk.
7. Keahlian tehnis (technical espertise). Gaya ini menunjukkan keahlian perusahaan dalam menghasilkan produk.
8. Bukti ilmiah (scientific evidence). Gaya ini menampilkan hasil survei atau buku ilmiah tentang keunggulan produk.
9. Bukti atau dukungan testimonial. Gaya ini menampilkan sumber yang sangat dapat dipercaya dan disukai yang mendukung produk tersebut.

Tone dalam iklan jelas diperlukan. Iklan yang dibuat harus menggunakan kata-kata yang mudah dan terutama menarik perhatian. Riset menunjukkan, konsumen cenderung mudah mengingat sebuah produk hanya karena tone iklannya yang menarik.

Format, unsur yang juga berdampak besar pada kualitas penayangan iklan. Perubahan kecil pada format design iklan misalnya, bisa melahirkan dampak sangat besar.

Beberapa hal yang harus dilihat alam penentuan format iklan adalah:
1. Ilustrasi (illustration), harus cukup kuat agar bisa menarik perhatian audience.
2. Judul (headline) harus secara efektif menarik orang yang tepat bersedia membaca teksnya.
3. Teks (copy), bagian utama tulisan iklan, harus sederhana tetapi kuat dan meyakinkan.


Baca artikel selengkapnya ....
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Academics Blogs Academics Top Blogs blogarama - the blog directory Submit your website to 20 Search Engines - FREE with ineedhits! Media Promosi

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP