Showing posts with label Kiat Pemasaran. Show all posts
Showing posts with label Kiat Pemasaran. Show all posts

Masuk Forbes, Apa Kiat Pemasaran 'Sari Roti'

Thursday, November 10, 2011

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, produsen produk roti Sari Roti, memilih sistem pemasaran melalui produksi massal ketimbang membuka butik roti di toko-toko atau mal.

"Kami tidak ada rencana membuka butik atau gerai. Kami tidak ada rencana ke sana," ujar Direktur Operasional Nippon Indosari Corpindo, Yusuf Hady, di Jakarta, Kamis, 8 September 2011.

Menurut Yusuf, strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah menyasar pasar-pasar seperti toko swalayan, pedagang roti keliling, serta toko-toko kelontong yang banyak terdapat di lingkungan konsumen.

Dengan memproduksi roti dalam jumlah besar, Nippon Indosari mengaku lebih gampang menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah, sehingga target penjualan dapat tercapai.

"Industri massal, agak menengah ke bawah, maka harganya ada yang Rp 2.000 sampai Rp 9.000. Ya, seperti roti sobek banyak di kampus-kampus atau anak kost yang makan, ya mahasiswa pun mampu," kata Yusuf.

Dia menambahkan, strategi pemasaran melalui pembukaan butik roti justru akan membuat harga roti produk perusahaan akan semakin mahal. Alasannya, perusahaan biasanya harus membayar tarif sewa yang cukup mahal dan biaya itu dialihkan ke konsumen dengan menjual produk lebih mahal.

Namun, diakui Yusuf, perusahaan juga sempat mengalami penurunan penjualan selama bulan puasa dan lebaran lalu. Penurunan penjualan sebesar 2 persen dianggap normal, karena masyarakat biasanya mengurangi konsumsi makanan selama bulan itu.

Sementara itu, pada masa lebaran, perusahaan tidak dapat memasok roti dalam jumlah besar. Sebab, selama masa Hari Raya Idul Fitri, perusahaan memutuskan berhenti beroperasi karena karyawan dan pegawainya tengah menikmati cuti.

"Kami juga melakukan pembersihan (cleaning), pabriknya dibersihkan selama dua hari," kata Yusuf.

Saat disinggung mengenai rencana manajemen memperkuat posisi perusahaan, menurut Yusuf, Nippon memiliki keinginan mengakuisisi perusahaan lain. Sayangnya, hingga kini belum ada perusahaan yang mau menawarkan.

"Ada rencana, tapi belum ada yang jual, belum ada yang nawarin," ujar dia.

Seperti diketahui, Nippon Indosari Corpindo merupakan salah satu dari tiga perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar 200 Best Under A Billion versi majalah Forbes. Daftar tersebut memuat 200 perusahaan di Asia dengan pendapatan berkisar antara US$5 juta hingga US$1 miliar. (art)
• VIVAnews

Sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/245606-masuk-forbes--ini-trik-pemasaran-sari-roti
.


Baca artikel selengkapnya ....

Tips Meningkatkan Pemasaran Usaha Anda

Tuesday, September 20, 2011

Saat ini efektifitas pemasaran sangat penting untuk dipertimbangkan dalam rangka mengembangkan usaha/bisnis. Media online dan offline yang dilakukan secara bersama-sama memberikan sinergi dalam meningkatkan pemasaran sebuah produk. Ada media-media yang gratis maupun berbayar yang bisa dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan pemasaran. Dan kesemuanya itu perlu dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pemasaran.

Berikut ini beberapa tips memanfaatkan media baik online maupun offline yang bisa dipakai untuk meningkatkan pemasaran anda.

1. Brosur dan Business Card
Meski media digital telah memasuki segmen bisnis secara massif namun peran media cetak seperti brosur masih cukup penting. Banyak orang menyimpan brosur sebagai pengingat profil produk atau perusahaan anda, jika suatu waktu mereka membutuhkan akan membuka-buka kembali brosur itu.

2. Linkedln
Media sosial memiliki peran yang cukup penting dalam meningkatkan pemasaran anda. Orang akan cenderung memeriksa profil produk/perusahaan anda melalui media ini. Memberikan backlink ke website yang berisi deskripsi perusahaan anda merupakan langkah yang baik untuk meningkatkan pemasaran.

3. Website dan Blog
Saat ini hampir setiap perusahaan bahkan pribadi memiliki web/blog. Orang akan lebih mudah melihat profil dan menjawab berbagai pertanyaan mengenai perusahaan/produk anda. Karena itu berikan informasi sejelas-jelasnya mengenai perusahaan anda melalui website atau blog.

4. Press Releases
Terkadang ada peristiwa atau moment penting yang ada pada perusahaan anda namun tidak diketahui publik karena tidak ada pemberitaan. Karena itu penting melakukan press releases akan peristiwa atau event yang perusahaan anda miliki melalui media lokal. Ini memberi kesempatan orang untuk lebih mengetahui produk anda sehingga mampu meningkatkan pemasaran, paling tidak menjadi dikenal.

5. Email
Email bisa menjadi sarana efektif untuk meningkatkan pemasaran anda, email memungkinkan untuk membangun relasi yang lebih nyaman dengan orang yang belum begitu dikenal.(Galeriukm).

Sumber:
http://smallbiztrends.com/
http://galeriukm.web.id/


Baca artikel selengkapnya ....

Kiat Pemasaran di Media Sosial

Thursday, September 1, 2011

Media sosial atau situs jejaring sosial semacam Facebook, Twitter, dan Koprol sudah menjadi lebih dari sekadar ajang berteman. Media sosial juga bisa berfungsi sebagai media membangun kepedulian dan memasarkan produk. Lalu, bagaimana cara memanfaatkan media sosial untuk tujuan itu?

Danny Wirianto, Chief Marketing Officer KasKus, forum internet terbesar di Tanah Air, mengungkapkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memulai pemasaran di media sosial. Pertama, kata Danny, "Read before write." Artinya, proses pemasaran lewat media sosial harus didahului dengan riset.

Riset akan mengefektifkan mekanisme pemasaran yang dilakukan. Riset bisa berkisar tentang karakter pengguna media sosial, misalnya dengan melihat cara komunikasi dan apa yang dikomunikasikan dalam media itu.

"Kenali apa yang mereka bicarakan," kata Danny. "Setelah tahu, lalu buat analisis. Susun strategi kecil dan lemparkan. Lakukan inception, persis seperti yang ada di film Inception itu," papar Danny dalam ajang SparxUp Seminar bertema "Understanding Social Media 2011" di Jakarta, pekan lalu.

Untuk melakukannya, berbagai cara bisa diaplikasikan. Danny mencontohkan satu langkah yang bisa diterapkan. Caranya, mengomunikasikan secara personal sehingga produk baru seolah dianggap rahasia. Dengan cara itu, orang akan dianggap istimewa.

"Informasi yang tadinya dianggap rahasia nantinya pasti malah disebarkan. Untungnya ada pada kita. Secara tidak langsung kita berhasil menyebarkan berita tentang produk kita," kata Danny. Setelah itu, lihat apa yang terjadi. Kalau enggak berhasil, ubah strateginya.

Dalam pemasaran lewat media sosial, dia juga menggarisbawahi bahwa setiap media sosial unik. Jadi, cara pemasaran di setiap media sosial mesti memiliki strategi yang berbeda sesuai dengan karakter penggunanya. "Jangan pukul rata. Jadi, kalau di Facebook, misalnya, jangan lalu pasang hasil scan pamflet promosi dan di-tag ke banyak nama. Kalau caranya seperti itu, pasti akan diabaikan oleh pengguna," papar Danny.

Sementara itu, Danny juga mengemukakan pentingnya membangun engagement (keterikatan) dengan konsumen. Hal ini berguna untuk mempertahankan relasi dengan konsumen, membangun kepercayaan dan loyalitas produk. Dalam membangun engagement, memberi konsumen pengalaman bisa menjadi senjata. Ia mencontohkan aplikasi game yang digarap beberapa situs sebagai salah satu cara membangun engagement.

"Seperti jejaring sosial Facebook. Pengguna tidak pernah lupa karena pernah memainkan Farmville. Ini yang jadi satu nilai lebih untuk Facebook sekarang sehingga masih bisa bertahan," kata Danny.

Dalam skala yang lebih luas, media sosial bisa berfungsi sebagai media untuk melakukan engagement. Media sosial menjadi cara ampuh mengetahui isu-isu tentang produk yang beredar di masyarakat. "Kalau ada produk yang dijelekin, obrolannya pasti ada di social media. Jadi, pihak perusahaan harus seperti PR (humas), harus juga memantau social media, tidak hanya koran-koran besar," katanya.

Engagement bisa dilakukan dengan merespons secara cepat masalah yang muncul. Klarifikasi yang cepat dalam menangani masalah sangat berpengaruh pada citra produk.

Sumber : http://tekno.kompas.com/read/2011/01/17/11475037/Kiat.Pemasaran.di.Media.Sosial
.


Baca artikel selengkapnya ....

KIAT-KIAT PEMASARAN

Sunday, August 28, 2011

Memasarkan produk memang gampang-gampang susah. Berikut beberapa jurus yang dapat Anda gunakan dalam pemasaran.

1. Percaya dan bangga terhadap produk atau jasa yang dipasarkan.
2. Paham dan mengerti betul produk dan jasa tersebut.
3. Sediakan anggaran yang cukup untuk pemasaran.
4. Buat kartu nama, kop surat dan brosur produk dan perusahaan yang menarik dan mencerminkan citra profesional.
5. Tampilkan "kesan pertama" yang baik.
6. Biasakan membawa kartu nama dan brosur perusahaan ke manapun Anda pergi, untuk diperlukan sewaktu-waktu.
7. Pelajari karakter konsumen yang akan menjadi target pasar produk atau jasa tersebut.
8. Bidik sasaran pasar dengan tepat. Jangan sampai menawarkan produk pada pihak yang tak sesuai atau tidak mungkin menggunakannya.
9. Buat jaringa kerja atau network di manapun, untuk menambah panjang daftar relasi Anda.
10.Sabar, disiplin dan konsisten.

Sumber: http://www.danamon.co.id
.


Baca artikel selengkapnya ....

Strategi Pemasaran Bisnis Retail

Tuesday, August 23, 2011

Membicarakan strategi pemasaran, memang tidak akan pernah ada habisnya. Berbagai cara dan usaha bisa dijadikan sebagai strategi untuk memasarkan sebuah produk. Salah satu strategi yang sudah dijalankan masyarakat dari dulu hingga sekarang adalah pemasaran dengan sistem retail atau eceran. Yang dimaksud dengan strategi pemasaran retail atau eceran sendiri adalah segala kegiatan jual-beli yang bertujuan menyalurkan barang kepada konsumen akhir, guna memenuhi kebutuhan pribadi para konsumen.

Sebagian besar pelaku usaha memilih untuk menggunakan strategi pemasaran ini, sebab peluang pasar yang paling potensial datang dari konsumen akhir, yang rata-rata membeli suatu produk untuk keperluan mereka sehari-hari. Tak heran bila saat ini perkembangan bisnis retail juga sangat pesat, lihat saja bisnis toko kelontong, minimarket, hingga bisnis retail yang sudah besar seperti Matahari, Alfamart, Indomart, dan Hero banyak dicari para konsumen.

Tingginya permintaan pasar akan produk retail, membuat sebagian besar pelaku usaha memilih strategi pemasaran tersebut untuk melepas produk mereka ke pasaran. Meskipun cara ini terbilang mudah, namun persaingan pasar bisnis retail sudah sangat tinggi. Maka dari itu bagi Anda yang ingin terjun dalam bisnis retail, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut untuk memenangkan pasar :

Pertama, tentukan target pasar. Meskipun bisnis retail biasa menawarkan berbagai produk kebutuhan masyarakat, namun sebisa mungkin tentukan target konsumen yang ingin Anda jangkau. Misalnya saja lebih menekankan harga murah untuk menjangkau konsumen menengah kebawah, atau menyediakan produk dengan kualitas terbaik untuk menjangkau sasaran pasar menengah keatas.

Kedua, ciptakan loyalitas pelanggan. Memiliki konsumen yang loyal, merupakan strategi tepat untuk meningkatkan pemasaran. Bukan hanya itu saja, dengan adanya loyalitas konsumen juga membantu bisnis retail untuk menghadapi persaingan pasar. Ciptakan program-program promosi yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen, contohnya saja dengan memberikan kartu diskon bagi para member, atau mengadakan event promosi setiap akhir pekan.

Ketiga, pilih lokasi usaha yang strategis. Pemilihan lokasi usaha sangat mempengaruhi tingkat penjualan pada bisnis retail. Sesuaikan lokasi usaha dengan bisnis retail yang ingin dijalankan, sebab lokasi usaha juga ikut menentukan potensi pasar. Seperti lokasi yang ada di tengah pemukiman warga, Anda bisa membuka toko kelontong. Sedangkan untuk lokasi usaha yang ada di daerah perkotaan, Anda bisa mencoba bisnis retail dengan minimarket atau supermarket.

Keempat, cantumkan brand pada setiap produk. Penanaman image kepada para konsumen, menjadi cara jitu untuk pemasaran bisnis retail 250x187 Strategi Pemasaran Bisnis Retailmemasarkan bisnis retail. Yang perlu diingat adalah brand bukan hanya sekedar nama, jadi cantumkan brand yang telah ditetapkan di setiap produk. Seperti mencantumkan logo disetiap label harga produk, atau mencantumkan logo pada interior ruangan. Sehingga brand tersebut menjadi pembeda bisnis retail Anda dengan bisnis para pesaing.

Kelima, berikan pelayanan prima kepada konsumen. Jangan abaikan istilah pembeli adalah raja. Istilah ini memberikan masukan kepada para pelaku usaha untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen. Biasakan layani konsumen dengan 3S 1A (sambut, senyum, sapa dan antusias). Lakukan dari hal yang terkecil, seperti menyambut konsumen dengan salam dan mengucapkan terimakasih setelah mereka selesai berbelanja. Cara ini sudah dilakukan pada sebagian kecil bisnis retail, seperti Indomart. Jadi konsumen merasa dihargai ketika berbelanja di tempat Anda, dan tidak segan untuk datang berbelanja kembali.

Karena strategi pemasaran bisnis retail lebih mengacu pada konsumen akhir sebagai potensi pasar, sebaiknya lakukan pemasaran bisnis dengan pendekatan langsung kepada konsumen. Yakinlah bila loyalitas konsumen telah terbentuk, maka yang menjadi agen pemasaran paling efektif bagi bisnis Anda adalah para konsumen tersebut. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan konsumen dan biarkan mereka menjadi agen pemasaran Anda. Salam sukses.

Sumber : http://bisnisukm.com/strategi-pemasaran-bisnis-retail.html
.


Baca artikel selengkapnya ....

Kiat Pemasaran di Media Sosial

Saturday, July 2, 2011

Media sosial atau situs jejaring sosial semacam Facebook, Twitter, dan Koprol sudah menjadi lebih dari sekadar ajang berteman. Media sosial juga bisa berfungsi sebagai media membangun kepedulian dan memasarkan produk. Lalu, bagaimana cara memanfaatkan media sosial untuk tujuan itu?

Danny Wirianto, Chief Marketing Officer KasKus, forum internet terbesar di Tanah Air, mengungkapkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memulai pemasaran di media sosial. Pertama, kata Danny, "Read before write." Artinya, proses pemasaran lewat media sosial harus didahului dengan riset.

Riset akan mengefektifkan mekanisme pemasaran yang dilakukan. Riset bisa berkisar tentang karakter pengguna media sosial, misalnya dengan melihat cara komunikasi dan apa yang dikomunikasikan dalam media itu.

"Kenali apa yang mereka bicarakan," kata Danny. "Setelah tahu, lalu buat analisis. Susun strategi kecil dan lemparkan. Lakukan inception, persis seperti yang ada di film Inception itu," papar Danny dalam ajang SparxUp Seminar bertema "Understanding Social Media 2011" di Jakarta, pekan lalu.

Untuk melakukannya, berbagai cara bisa diaplikasikan. Danny mencontohkan satu langkah yang bisa diterapkan. Caranya, mengomunikasikan secara personal sehingga produk baru seolah dianggap rahasia. Dengan cara itu, orang akan dianggap istimewa.

"Informasi yang tadinya dianggap rahasia nantinya pasti malah disebarkan. Untungnya ada pada kita. Secara tidak langsung kita berhasil menyebarkan berita tentang produk kita," kata Danny. Setelah itu, lihat apa yang terjadi. Kalau enggak berhasil, ubah strateginya.

Dalam pemasaran lewat media sosial, dia juga menggarisbawahi bahwa setiap media sosial unik. Jadi, cara pemasaran di setiap media sosial mesti memiliki strategi yang berbeda sesuai dengan karakter penggunanya. "Jangan pukul rata. Jadi, kalau di Facebook, misalnya, jangan lalu pasang hasil scan pamflet promosi dan di-tag ke banyak nama. Kalau caranya seperti itu, pasti akan diabaikan oleh pengguna," papar Danny.

Sementara itu, Danny juga mengemukakan pentingnya membangun engagement (keterikatan) dengan konsumen. Hal ini berguna untuk mempertahankan relasi dengan konsumen, membangun kepercayaan dan loyalitas produk. Dalam membangun engagement, memberi konsumen pengalaman bisa menjadi senjata. Ia mencontohkan aplikasi game yang digarap beberapa situs sebagai salah satu cara membangun engagement.

"Seperti jejaring sosial Facebook. Pengguna tidak pernah lupa karena pernah memainkan Farmville. Ini yang jadi satu nilai lebih untuk Facebook sekarang sehingga masih bisa bertahan," kata Danny.

Dalam skala yang lebih luas, media sosial bisa berfungsi sebagai media untuk melakukan engagement. Media sosial menjadi cara ampuh mengetahui isu-isu tentang produk yang beredar di masyarakat. "Kalau ada produk yang dijelekin, obrolannya pasti ada di social media. Jadi, pihak perusahaan harus seperti PR (humas), harus juga memantau social media, tidak hanya koran-koran besar," katanya.

Engagement bisa dilakukan dengan merespons secara cepat masalah yang muncul. Klarifikasi yang cepat dalam menangani masalah sangat berpengaruh pada citra produk.

Sumber : http://tekno.kompas.com/read/2011/01/17/11475037/Kiat.Pemasaran.di.Media.Sosial
.


Baca artikel selengkapnya ....
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Academics Blogs Academics Top Blogs blogarama - the blog directory Submit your website to 20 Search Engines - FREE with ineedhits! Media Promosi

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP