Showing posts with label EPIC Model. Show all posts
Showing posts with label EPIC Model. Show all posts

Analisis Efektivitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan Menggunakan Metode EPIC Model

Saturday, October 2, 2010

Periklanan mendapat sorotan tajam semenjak aspek informasi menjadi bagian penting dalam bisnis, kegiatan periklanan yang efektif dipandang mampu mempengaruhi kecenderungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Periklanan yang efektif akan mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan karakteristik beberapa produk. Elastisitas permintaan produk akan sangat dipengaruhi oleh aktivitas periklanan. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa anggaran iklan berpengaruh positif terhadap penjualan dan market share, sebaliknya peningkatan anggaran iklan pesaing berpengaruh negatif terhadap tingkat penjualan dan market share pesaingnya. Dampak iklan ternyata bervariasi tergantung efektivitasnya, dengan demikian anggaran iklan yang lebih besar tidak selalu mampu mengubah penjualan dan market share dalam tataran yang lebih besar pula.

Rumusan Masalah
Apakah iklan yang digunakan oleh perusahaan sudah cukup efektif dipandang dari tingkat empathy (empati), persuasion (persuasi), impact(dampak) serta communication (komunikasi) di masyarakat ?

Tujuan Penulisan
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas iklan yang sudah digunakan sebagai salah satu strategi pemasaran yang sudah dilakukan.

Landasan Teori
Pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. Caples, Jhon, (1997) menyatakan bahwa periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal, promosi dan ide, barang ataupun jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Sedangkan menurut Darmadi Durianto (2003) periklanan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.

Iklan ini juga merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Perusahaan dalam rangka memasarkan produk-produknya. Adapun defenisi Iklan menurut Batra, Rajeev, Jhon.G Myers, and David A. Aaker. (1996) adalah “Penyampaian informasi dari penjual kepada pembeli untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku”.
Efektivitas iklan dapat diukur dengan menggunakan Epic model, Darmadi Durianto (2003). Epic model yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia, Epic Model dan mencakup empat dimensi kritis yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Empathy, Persuasion, Impact and communications – EPIC).

Metode Penelitian
Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Tehnik Sampling
Klasifikasi pelanggan yang datang ke Perusahaan dikelompokkan berdasarkan ciri dan karakteristik tertentu seperti pelajar/ mahasiswa, ibu rumah tangga, wiraswasta, Instansi swasta dan BUMN serta pelanggan instansi pemerintahan. Hal itu disebabkan karena tiap-tiap kelompok tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik dari tuntutan pelayanan maupun tuntutan administrasi lainnya.

Variabel Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas iklan yang selama ini telah dilakukan Perusahaan. Indikator variabel yang akan diukur adalah empati, persuasi, dampak dan komunikasi. Tindakan yang digunakan dalam analisis dimana efektifitas iklan diukur dengan tercapainya sasaran yang telah ditentukan sebelumnya oleh Perusahaan. Indikator yang dipakai dalam penelitian ini adalah : empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Empathy, Persuation, Impact dan Comunication – EPIC) dengan parameter riset EPIC :
_ Empathy ( Empati )
_ Persuation ( Persuasi )
_ Impact ( Dampak )
_ Comunication ( Komunikasi )

Metode Pengumpulan Data
a. Pengamatan Langsung
Pengamatan langsung sdalah metode pengumpulan data melalui pengamatan, pencatatan dan analisa secara langsung terhadap gejala-gejalan (fenomena) yang terjadi secara sistematis pada objek penelitian.
b. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang memiliki relevansi dengan penelitian ini, seperti Pelanggan maupun karyawan Perusahaan.

Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
3. Uji Normalitas
4. Analisis Tabulasi Silang
5. Skor Rata – rata
6. Analisis Regresi Linear

Analisis Dan Pembahasan
Responden adalah pelanggan Perusahaan yang sudah pernah melihat iklan Perusahaan yang berdomisili di kota Palembang dan sekitarnya Riset menggunakan pendekatan survei. Data diambil sejak pertengahan bulan Desember 2004 sampai dengan bulan februari 2005 dengan menggunakan kuesioner. Teknik sampling yang digunakan adalah convenient sampling. 300 responden diambil berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Penelitian mengenai aktivitas iklan Perusahaan dengan EPIC model dilakukan untuk mengukur efektifitas iklan tersebut terhadap dampak komunikasi.

Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji validitas tersebut di atas dari 9 variabel, semuanya menunjukkan angka positif dan lebih besar dari nilai standar. Hal ini menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan sangat valid dan dapat digunakan sebagai indikator dalam penelitian ini.

Uji Reliabilitas
Dari hasil pengolahan data, diketahui bahwa nilai alpha adalah sebesar 0.9798. Hal ini artinya data yang dipergunakan telah layak untuk digunakan pada pembahasan dan analisa berikutnya.

Uji Normalitas
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai asymp sig pada uji normalitas ini terhadap 9 variabel tersebut semuanya bernilai < 0.05. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ternyata semua variabel tersebut terdistribusi secara normal. (Output Terlampir). Analisis Uji EPIC
1. Empati
Hasil analisis penelitian pengukuran efektivitas iklan Perusahaan di media cetak berdasarkan EPIC model 3,558 diketahui dimensi empathy iklan Perusahaan masuk dalam rentang skala efektif. Hal ini menginformasikan bahwa konsumen cukup menyukai iklan Perusahaan, sehingga iklan tersebut cukup dapat memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik produk dan jasa Perusahaan bagi konsumen.

2. Persuasi
Dimensi persuasion iklan Perusahaan masuk dalam tentang skala cukup efektif, 2.935 yang menunjukkan bahwa iklan Perusahaan di media cetak cukup dapat memberikan peningkatan atau penguatan karakter produk dan jasa Perusahaan. Iklan tersebut cukup mempunyai dampak terhadap keinginan konsumen untuk menggunakan jasa Perusahaan.

3. Impact.
Dimensi impact iklan Perusahaan masuk dalam rentang skala efektif 3.570. Hal ini berarti bahwa produk dan jasa Perusahaan cukup menonjol dibandingkan perusahaan lainnya. Dan, iklan tersebut cukup melibatkan konsumen untuk mengetahui produk dan jasa Perusahaan.

4. Komunikasi
Dimensi Communication iklan Perusahaan masuk dalam rentang skala efektif, 3.870 yang menginformasikan bahwa konsumen dapat mengingat pesan utama yang disampaikan. Pesan tersebut meninggalkan kesan yang kuat dan pemahaman konsumen akan produk dan jasa Perusahaan.

Secara keseluruhan EPIC rate, rata-rata adalah 3,48, artinya iklan Perusahaan efektif saja tetapi kinerjanya belum maksimal.

Analisis Regresi Linier
1. Korelasi
Berdasarkan hasil analisa korelasi (pada tingkat signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%), diperoleh hasil pengujian yang menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara Belanja Iklan (X) dengan Volume Penjualan (Y) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000, karena nilai signifikansi tersebut berada dibawah 0.05, ini berarti memang terdapat hubungan (korelasi) antara Belanja Iklan dengan Volume Penjualan tersebut. Nilai korelasi antara Belanja Iklan dengan Volume Penjualan ini adalah sebesar 0.956, ini berarti hubungan (korelasi) yang terjadi sangat kuat antara Belanja Iklan dengan Volume Penjualan.
2. Determinasi
Hasil perhitungan membuktikan terdapat pengaruh antara variabel bebas Belanja Iklan dengan variabel terikatnya yaitu Volume Penjualan. Adapun persentase pengaruh dari kontribusi efektif yang diberikan adalah sebesar 91,3 persen sedangkan selisihnya yaitu sebesar 8,7 persen kemungkinan di pengaruhi oleh faktor atau variabel lainnya yang tidak diteliti.
3. Simple Regresion Linier
Persamaan Simple Regression Linier tersebut mempunyai konstanta (Intercept) sebesar 2243.797 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (t hitung = 9.300), hal ini berarti tanpa adanya pengaruh variabel Belanja Iklan , maka Volume Penjualan perusahaan tetap ada, tapi cukup rendah. Dari hasil analisa ini semakin memperkuat pernyataan bahwa Belanja Iklan yang telah dikeluarkan perusahaan mempengaruhi Volume Penjualan perusahaan secara significant, seperti pada bahasan sebelumnya,

Kesimpulan dan Saran
Efektifitas iklan dari keempat faktor EPIC tersebut dinyatakan efektif karena berdasarkan analisaa dan pembahasan pada bab sebelumnya didapatkan hasil perhitungan dari masing-masing variabel berturut-turut adalah 3,558, 2,395, 3,570, dan 3,870. Ternyata Faktor Communication menjadi faktor yang paling dominan diantara faktor lainnya. Perusahaan dapat lebih menekankan pada peningkatan dan mempertahankan faktor dominan ini dalam upaya mempertahankan efektifitas iklan.
Analisis regresi yang dilakukan terhadap variabel Biaya promosi sebagai variabel independen/bebas dan Volume Penjualan sebagai variabel dependen/terikat juga menunjukkan efektifitas kegiatan promosi yang dilakukan secara signifikan. Untuk lebih dapat meningkatkan efektifitas iklan, sebaiknya Perusahaan tersebut menyusun perancangan program periklanan yang efektif dalam upaya meningkatkan volume penjualan.
.


Baca artikel selengkapnya ....

Metode ”EPIC Model” Untuk Mengukur Efektifitas Iklan

Saturday, February 20, 2010

Efektivitas iklan dapat diukur dengan menggunakan EPIC model. EPIC model yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia, mencakup empat dimensi kritis yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Empathy, Persuasion, Impact and Communications – EPIC) berikut:

A. Dimensi Empati (Empathy)
Dimensi empati memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau fikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain, Kamus besar bahasa Indonesia, (1988:228).
Empati melibatkan afeksi dan kognisi konsumen, menurut J.Paul Peter dan Jerry C Olson (1996), afeksi dan kognisi mengacu pada dua tipe tanggapan internal psikologis yang dimiliki konsumen terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang berlangsung. Dalam bahasa yang lebih sederhana, afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi melibatkan pemikiran, variasi tanggapan afektif dapat berupa penilaian positif, negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan, dan konsumen dapat merasakan empat jenis tanggapan afektif yaitu emosi, perasaan khusus, suasana hati dan evaluasi yang berbeda dalam tingkat intensitas dan daya improvisasinya.
download and
B. Dimensi Persuasi (Persuasion)
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek.
Persuasi (persuasion) adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan berperilaku yang disebabkan satu komunikasi promosi. Komunikasi promosi, seperti periklanan, yang dapat mempengaruhi konsumen dapat menggunakan dua proses kognitif, yaitu : “jalur sentral” dan “Jalur periferal” menuju persuasi. Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk. (Peter dan Olson 1996). Jalur sentral menuju persuasi (central route persuasion) cenderung muncul ketika tingkat keterlibatan konsumen meningkat.
Pada jalur sentral, konsumen “memfokuskan diri pada pesan produk” dalam iklan. Konsumen menerjemahkan pesan produk dalam iklan tersebut, lalu membentuk kepercayaan tentang cirri-ciri dan konsekuensi produk, serta mengintegrasikan makna tersebut untuk membentuk sikap dan keinginan. Jalur periferal menuju persuasi (peripheral route persuasion) cenderung muncul ketika tingkat keterlibatan konsumen lebih rendah. Dalam jalur periferal, konsumen tidak memfokuskan diri pada pesan produk dalam sebuah iklan tetapi pada perangsang “periferal”, seperti selebriti atau musik yang popular dan menarik.

C. Dimensi Dampak (Impact)
Dimensi Impact menunjukkan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak (impact) yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk (product knowledge) yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan (involvement) konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan.
Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk (levels of product knowledge) yang berbeda-beda, yang dapat digunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian. Konsumen dapat memiliki empat tingkat pengetahuan produk, yaitu : kelas produk, bentuk produk, merek, dan model. Selain itu konsumen juga dapat memiliki tiga jenis pengetahuan produk, yaitu pengetahuan tentang ciri atau karakter produk, konsekuensi atau manfaat positif menggunakan produk, dan nilai yang akan dipuaskan atau dicapai suatu produk. Keterlibataan (involvement) mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya atau relevansi personal suatu objek, kejadian, atau aktifitas. Konsumen yang melihat bahwa suatu produk memiliki konsekuensi yang relevan secara pribadi, maka konsumen dikatakan terlibat dengan produk tersebut dan memiliki hubungan dengan produk tersebut. Konsekuensi dengan suatu produk atau suatu merek memiliki aspek kognitif maupun pengaruh.
Secara kognitif, yang termasuk dalam keterlibatan adalah pengaruh, seperti evaluasi prodduk. Jika keterlibatan suatu produk tinggi, maka orang akan mengalami tanggapan pengaruh yang lebih kuat, seperti emosi dan perasaan yang kuat. Keterlibatan dapat berkisar dari tingkat yang rendah – sedikit atau tidak ada relevansinya – ketingkat yang moderat – ada relevansi yang dirasakan – hingga ke tingkat yang tinggi – relevansinya sangat dirasakan. Keterlibatan adalah status motivasi yang menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif dan perilaku konsumen pada saat mereka membuat keputusan.

D. Dimensi Komunikasi
Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Perspektif pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi pemasaran yang berhasil yang merupakan permasalahan komunikasi.
Proses dimulai ketika sumber komunikasi promosi menentukan informasi apa yang harus dikomunikasikan, kemudian meng-enkoding pesan tersebut dalam bentuk simbol-simbol yang paling tepat (menggunakan kata, gambar, atau tindakan). Kemudian, pesan ditransmisikan ke sebuah penerima melalui berbagai media, seperti pertunjukan televisi, penawaran via pos, billboard, atau majalah. Penerima atau konsumen, jika digiring ke suatu promosi, harus men-dekoding atau menerjemahkan maknanya. Kemudian, konsumen dapat mengambil tindakan, seperti pergi ke toko atau melakukan pembelian. Dua tahapan model komunikasi sangat dibutuhkan, khususnya demi keberhasilan penerapan strategi promosi. Tahapan pertama terjadi ketika pemasar menciptakan komunikasi promosi untuk meng-enkoding suatu makna. Tahap kedua adalah pen-dekoding-an, yaitu konsumen masuk dan memahami informasi dalam komunikasi promosi dan mengembangkan interpretasi pribadi mereka terhadap makna yang ditangkap.

BAHAN PUSTAKA:
1. Darmadi Durianto,Sugiarto,Anton.W.Widajaj,Hendrawan.S. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif, PT.Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2003
2. J. Paul Peter dan Jerry C.Olson, 1996, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Jakarta
3. Nielsen, AC. EPIC Dimensions of advertising Effectiveness.AC Nielsen Ads@work 2000.


Baca artikel selengkapnya ....
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Academics Blogs Academics Top Blogs blogarama - the blog directory Submit your website to 20 Search Engines - FREE with ineedhits! Media Promosi

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP