Showing posts with label Segmentasi pasar. Show all posts
Showing posts with label Segmentasi pasar. Show all posts

Menimbang Segmen Pasar Yang Berbeda

Tuesday, October 11, 2011

Sebagian orang menganggap bahwa segmen pasar bawah kurang memberikan keuntungan dalam bisnis. Sebaliknya segmen pasar menengah ke atas atau premium dianggap selalu mendatangkan keuntungan yang besar. Namun pada kenyataannya tidak selalu demikian, karena persepsi yang menganggap demikian pasar premium menjadi sangat jenuh dan persaingannya sangat ketat. Dan sebaliknya pasar kelas bawah justru memiliki potensi pasar yang besar karena minimnya persaingan. Tidak ada salahnya dalam strategi pemasaran anda mulai menimbang segmen pasar yang berbeda dari yang selama ini disasar. Misalnya saja mulai memikirkan segmen pasar kelas bawah.

Salah satu contoh kasus di Indonesia saat ini adalah munculnya banyak Handphone murah yang menyasar kelas bawah. Meski murah namun Handphone-handphone tersebut memiliki fitur yang cukup lengkap. Ini menjadi penantang bagi produsen merek terkenal yang bermain pada segmen premium atau kelas atas.

Dengan membanjirnya berbagai merek handphone, baik dari dalam negeri atau dari negara Asia lainnya dengan harga murah meriah, dengan fitur yang tergolong lengkap tersebut, merupakan indikasi bahwa segmen menengah ke bawah ternyata bisa menjadi salah satu lahan yang menarik untuk diperhatikan dan dikembangkan.

Dalam bisnis bermain pada satu segmen saja memang cukup merepotkan, bermain pada segmen atas memang memberikan image bahwa produk kita memiliki kualitas ( mahal identik dengan kualitas baik), namun jika persaingan semakin ketat mau tidak mau harus bermain pada segmen yang berbeda. Hal ini bisa memberikan layanan pada pelanggan level bawah namun tetap pula melayani segmen atas.

Namun yang penting untuk diperhatikan adalah kita harus menggarapnya dengan serius. Jika tidak digarap dengan serius bisa menjadi bumerang bagi perusahaan . Bahkan bisa menjadi bumerang bagi nama produk atau jasa kita yang sudah mapan sebelumnya.

Meskipun harganya terjangkau, pastikan memberi pelayanan yang baik dan memenuhi standar yang ada. Yang terakhir ini biasanya cukup banyak diabaikan. Memberi harga murah namun fasilitas yang tidak memadai, sehingga malah banyak orang komplain karena tidak puas dan tidak mau lagi menggunakannya.(Galeriukm).

Sumber:
http://economy.okezone.com/read/2011/08/21/23/494498/mengoptimalkan-pemasaran-di-segmen-berbeda
.


Baca artikel selengkapnya ....

Mengitung Besarnya Segmen Pasar

Friday, September 30, 2011

Segmen pasar yang tepat sangat penting agar usaha Anda bisa mencapai volume penjualan yang cukup besar dan memperoleh keuntungan, sehingga usaha Anda bisa bertahan dan maju. ‘Segmen yang tepat’ artinya segmen pasar itu bisa diukur secara kuantitas, mampu menghasilkan volume penjualan yang Anda targetkan, terjangkau oleh metode distribusi, serta sensitif terhadap program-program pemasaran yang Anda lakukan.

Untuk tahu seberapa besar segmen pasar yang bisa diraih, bisa dimulai dulu dari menghitung seberapa besar pasar keseluruhan yang ada. Sebab pasar yang bisa Anda garap pastilah hanya bagian kecil saja dari pasar keseluruhan ini. Ukuran segmen pasar Anda bisa ditelisik dengan menghitung:

Besar pasar keseluruhan
Besar pasar yang tertarik dengan produk Anda
Besar pasar yang tersedia untuk distribusi produk Anda
Besar pasar yang sudah membeli produk kompetitor Anda
Besar pasar yang bisa dilayani oleh usaha Anda
Besar pasar yang bisa Anda raih melalui iklan dan distribusi.

Sebagai contoh, besar pasar keseluruhan untuk produk filter pemurni air adalah 100 persen penduduk dunia, atau sekitar 5 miliar manusia. Sebab pada dasarnya setiap orang butuh air yang layak minum. Namun pasar yang tertarik produk filter air mungkin sekitar 3 miliar manusia, dan pasar yang terjangkau distribusi produk mungkin 2 miliar manusia. Namun ukuran pasar yang selama ini membeli produk filter air mungkin di bawah 700 juta orang.

Asumsikan Anda berencana menjual alat pemurni air ini di Indonesia, dan ditujukan kepada industri outdoor camping. Pasar yang bisa Anda layani mungkin hanya sekitar 1 juta konsumen potensial. Dari jumlah ini, Anda mungkin mampu menjangkau 50% saja dari para penyuka kemping yang tertarik membeli produk Anda.

Asumsikan Anda mampu membayar iklan ukuran sedang di 3 majalah nasional, di mana sekitar 50% atau 250 ribu calon konsumen jadi tahu produk Anda dan tertarik untuk membeli. Jika hanya 1 dari 4 orang yang tahu dan tertarik ini akhirya membeli, maka Anda punya potensi penjualan sebesar 62.500 unit filter air setiap tahun. Cukup lumayan, pikir Anda. Namun jika pembelian ulang alat itu 5 tahun sekali, Anda akan perlu mencari sebuah segmen baru yang bisa menghasilkan 62.500 pembeli setiap tahun, sekurangnya untuk 5 tahun ke depan, ketika grup pertama memulai lagi siklus pembeliannya.

Mencari segmen baru ini lebih sulit dibanding ketika mencari grup pertama, tapi bukan berarti mustahil. Di sinilah inovasi dan kreativitas Anda ditantang. Mungkin, Anda perlu memperluas jalur distribusi, meningkatkan iklan, atau mencari pasar yang belum terlayani, di luar Indonesia misalnya. Atau bisa juga mengembangkan jenis-jenis filter baru yang lebih sesuai untuk segmen khusus, misalnya filter air untuk tanah berkapur, untuk rumah sakit, hotel, kafe, dan sebagainya.(Galeriukm)

Sumber:
Wanita Wirausaha Femina
http://galeriukm.web.id/strategi-pemasaran/mengitung-besarnya-segmen-pasar
.


Baca artikel selengkapnya ....

Cara Bagaimana Menentukan Target Pasar yang Tepat (Bagian 1)

Tuesday, August 16, 2011

Sekarang mari kita diskusi tentang bagaimana cara menentukan target konsumen yang benar. Bahasan kali ini agak rumit. Jadi anda harus baca pelan-pelan, karena targeting merupakan salah satu pondasi utama dalam strategi pemasaran.

Targeting juga termasuk penentu berhasil tidaknya sebuah produk laku di pasaran. Jadi kalau ada yang kurang jelas anda bisa tanyakan lewat kotak komentar. Insya Allah saya akan jawab, kalau saya bisa lho.

Ok, mari kita bahas. Perlu anda ketahui bahwa kesalahan membidik target pasar bisa mengakibatkan terbuang sia-sia sumberdaya yang telah anda keluarkan. Saya pernah terangkan pada artikel yang lalu tentang segmentasi pasar.

Anda harus paham bahwa pada dasarnya setiap produk mempunyai konsumen sendiri-sendiri. Membuat sebuah produk untuk semua jenis konsumen adalah hal yang mustahil. Mengapa? Karena setiap orang mempunyai selera dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Gampangnya seperti ini, jika tetangga anda suka motor sport, apakah anda juga suka motor sport? Belum tentu kan? Bisa jadi anda lebih suka motor yang ringan seperti motor matic. Atau lebih parah lagi, anda nggak suka kedua-duanya. Anda lebih suka mobil barangkali. Kalau yang ini mah kemaruk namanya, ha..ha..ha..

Nah, untuk menentukan targeting ada dua langkah awal yang harus anda lakukan.

1. Menentukan Kelompok-Kelompok Pembeli

Pertama-tama, anda tentukan kelompok-kelompok pembelinya. Dalam menentukan kelompok pembeli (biasa disebut segmentasi pasar), anda jangan terjebak pengelompokan hanya berdasarkan demografi semata.

Anda juga harus lihat kebiasaan mereka dalam melakukan pembelian. Misalnya kelompok pecinta kuliner malam hari. Mereka ini kebiasaannya makan lagi setelah mereka makan malam. Bisa jam 12 malam bahkan ada yang makan jam 2 pagi. Mentong kalau orang Jawa Timur bilang.

Di sini anda bisa lihat ada banyak kelompok pembeli. Ada yang suka bakmi Jawa, ada yang suka gudeg, ada yang demen nasi jamblang atau ada yang hobinya makan di angkringan.

Kemudian anda pilih salah satu dari kelompok pembeli tersebut. Misalkan pecinta gudeg. Dari sini anda masih bisa menyempitkan lagi, istilahnya pasar ceruk, menjadi segmen pasar pecinta kuliner malam hari gudeg Jogja yang kering dan tidak begitu manis. Paham kan?

2. Menentukan Manfaat-Manfaat Utama yang Dicari oleh Kelompok Pembeli Pada Suatu Produk

Setelah poin pertama sudah anda tentukan, langkah selanjutnya adalah mengetahui manfaat utama yang paling dicari oleh target konsumen anda tadi. Masih menggunakan contoh segmen pasar pecinta gudeg, anda harus cari tahu apa yang paling mereka inginkan.

Apakah yang paling mereka inginkan adalah warung gudeg yang tempatnya santai supaya mereka juga bisa nongkrong. Atau yang paling mereka inginkan adalah gudeg yang porsinya tidak begitu banyak tetapi harganya relatif murah. Pokoknya, anda harus cari tahu apa yang paling diinginkan kelompok pembeli tersebut.

Dan ingat, kedua hal di atas bisa anda dapatkan jika dan hanya jika anda melaksanakan riset konsumen. Jadi anda tidak boleh menebak-nebak tanpa ada data yang valid. Akibatnya bisa fatal. Silahkan anda baca artikel saya tentang riset pasar jika anda tidak percaya.

Jika kedua hal tersebut sudah anda dapatkan, maka anda bisa masuk ke langkah selanjutnya, yaitu menguji pasar. Ada 3 hal yang harus anda perhatikan untuk menguji apakah segmen pasar yang anda pilih layak untuk dijadikan target pasar anda atau tidak. Ketiga hal tersebut bisa anda ketahui pada artikel saya selanjutnya. So don’t miss it, see ya…

Sumber : http://www.dokterbisnis.net/2010/10/09/cara-bagaimana-menentukan-target-pasar-yang-tepat-bagian/
.


Baca artikel selengkapnya ....

Apa Itu Segmentasi Pasar

Friday, August 12, 2011

Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar (Hermawan Kertajaya). Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha.

Peranan segmentasi dalam marketing :
1. Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita.
2. Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar.
3. Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya.
4. Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda.

Cara-cara dalam memandang suatu pasar :
1. Static attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota). Demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama,dan pendidikan.
2. Dinamic attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar berdasarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle, kepribadian. Perilaku berupa sikap, penggunaan, dan respon pelanggan terhadap produk.

Lebih lanjut mengenai demografi, psikografi dan pasar relung:
1. Demografi. Ini merujuk data statistik penduduk, termasuk pendapatan, rata-rata umur, dan pendidikan. Kalau menurut Hermawan, demografi ini termasuk dalam Static Attribute Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota). Sedangkan demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama dan pendidikan.
2. Psikografi. Psikografi adalah menggunakan demografi dalam menentukan perilaku dan selera segmen tertentu suatu populasi. Psikografi mengkaji gaya hidup seperti kemana mereka berlibur, kemana mereka berbelanja, bagaimana mereka membelanjakan uang ekstra, olahraga apa yang mereka tonton, dan masih banyak lagi yang lain. Kalau menurut Hermawan (lagi), psikografi termasuk dalam Dynamic Attribute Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar berdasarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle atau kepribadian seperti yang saya sebutkan diatas. Perilaku berupa sikap, penggunaan dan respon pelanggan terhadap produk.
3. Pasar relung. Ada segmen kecil dari populasi yang memiliki kesamaan karekteristik, kepentingan, kebiasaan berbelanja dan sebagainya.

Sumber : http://bisnisukm.com/apa-itu-segmentasi-pasar.html
.


Baca artikel selengkapnya ....

Jangan Membuat Kesalahan Segmentasi Pasar

Thursday, August 11, 2011

Kesalahan dalam menentukan segmentasi pasar berbahaya dalam keberhasilan strategi marketing. Dampaknya tidak hanya merembet para targeting market, tetapi juga bisa berakibat fatal pada seluruh strategi dan taktik yang dijalankan perusahaan. Biasanya kesalahan segmentasi pasar berpangkal dari kurangnya informasi pasar. Akibatnya, pengelompokkan konsumen tidak sesuai dengan kondisi pasar yang sesungguhnya.

Setiap pasar itu unik, sebab konsumen yang satu pasti berbeda dengan yang lainnya. Tidak ada pasar yang benar-benar homogen. Hanya saja dalam dunia pemasaran, jumlah konsumen yang sangat banyak ini tidak mungkin “dipotret” satu per satu. Maka mereka lalu disederhanakan. Konsumen yang mempunyai karakteristik sama dikelompokkan dalam satu segmen pasar (segmentasi).

Problem terbesar di Indonesia, adalah banyaknya perusahaan yang seringkali membuat keputusan didasari atas informasi yang tidak cukup. Para pemasar harus mampu melihat struktur industrinya untuk menghindari kesalahan segmentasi tersebut. Mereka harus melakukan studi pasar, memanfaatkan riset pasar dan melakukan marketing intelligent agar tahu persis pasarnya seperti apa.

Agar tidak terjebak pada kesalahan dalam menentukan segmen pasar maka riset pasar yang akurat memegang peranan yang sangat penting. Fokus pada pasar yang tidak memadai biasanya disebabkan kurang mampunya mengidentifikasi segmen pasar dan buruknya prioritisas dalam menentukan segmen pasar.(Galeriukm).

Sumber:
http://marketing.co.id/retail/2011/07/19/kesalahan-segmentasi/
.


Baca artikel selengkapnya ....
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Academics Blogs Academics Top Blogs blogarama - the blog directory Submit your website to 20 Search Engines - FREE with ineedhits! Media Promosi

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP