Showing posts with label Kesalahan Pemasaran. Show all posts
Showing posts with label Kesalahan Pemasaran. Show all posts

7 Kesalahan dalam Pemasaran Produk

Sunday, April 15, 2012

Promosi produk merupakan salah satu bagian penting dari strategi pemasaran bisnis. Dengan adanya promosi produk, membantu para pelaku usaha untuk menginformasikan hasil produksinya kepada pangsa pasar. Selain itu promosi produk, juga membantu para pengusaha untuk meningkatkan angka penjualan produk guna meraih omset yang mereka targetkan.

Berbagai strategi digunakan para pengusaha untuk meningkatkan pemasaran produknya, dari mulai menciptakan produk yang dibutuhkan konsumen, memberikan harga yang sesuai dengan target pasar, memilih lokasi usaha yang strategis, serta melakukan kegiatan promosi yang mendukung peningkatan penjualan. Meskipun telah melakukan berbagai kegiatan pemasaran, namun masih juga ada perusahaan yang tidak berhasil menjalankan pemasaran produknya. Sehingga strategi yang dipakai tidak mampu meningkatkan omset penjualan mereka.

Hal ini mungkin saja terjadi, karena masih banyak perusahaan yang melakukan kesalahan dalam strategi bisnisnya. Bisa jadi kualitas produknya yang bermasalah atau bisa juga terdapat kesalahan dalam strategi pemasarannya. Kebanyakan pengusaha hanya fokus pada caranya saja, namun jarang mengevaluasi strategi yang sudah digunakan. Sehingga mereka tidak mengetahui kesalahan strategi pemasaran yang diterapkannya.

Untuk itu agar usaha Anda tidak termasuk perusahaan yang melakukan kesalahan,apa saja kesalahan dalam pemasaran produk berikut kami berikan informasi mengenai yang sering dilakukan oleh para pelaku usaha.

1. Banyak perusahaan yang mengharapkan pelanggannya datang sendiri, namun tidak memiliki strategi pemasaran khusus yang mampu menarik minat konsumen. Pelaku bisnis selalu berpikiran, bahwa produk yang berkualitas tanpa dipromosikanpun dapat mendatangkan konsumen. Padahal sebagus apapun produk Anda, tidak akan diketahui konsumen tanpa adanya pemasaran yang mendukung. Kualitas produk yang tidak didukung promosi produk, hanya akan kalah bersaing dengan produk lain karena banyak produk baru muncul dengan kualitas yang lebih bagus. Untuk itu ciptakan strategi promosi yang unik, untuk menarik minat konsumen yang menjadi target pasar Anda.

2. Tidak berani menentukan target pasar yang lebih spesifik. Kebanyakan pelaku bisnis, memilih memproduksi produk yang bisa diterima oleh semua orang, ini menjadi kelebihan sekaligus kesalahan di bidang pemasaran. Kelebihannya Anda memiliki sasaran pasar yang lebih luas, namun kekurangannya konsumen tidak mendapatkan nilai lebih dari produk Anda. Sebaiknya jika Anda ingin menjangkau semua pasar, ciptakan keunikan tersendiri untuk tiap segmen pasarnya. Sehingga produk Anda tetap bisa memberikan nilai lebih bagi semua orang, dengan tetap memperhatikan kebutuhan tiap segmen pasar yang berbeda. Misalnya : produsen susu yang membedakan produknya sesuai target pasar yang dilihat dari usia konsumen.

3. Kesalahan yang ketiga yaitu, kebanyakan tampilan kemasan produk lebih menekankan keunggulan produk tersebut dibandingkan cara pemakaiannya. Jadi penjelasan yang diterima konsumen kurang lengkap, dan pemahaman konsumen akan produk tersebut juga kurang. Maka tak heran jika konsumen kurang tertarik dengan produk tersebut, karena konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk berdasarkan informasi yang dicantumkan pada kemasan produk tersebut.

4. Kurangnya riset dan uji pasar, kesalahan melempar produknya ke pasaran tanpa melakukan uji pasar terlebih dahulu sering dilakukan para pelaku usaha. Akibatnya Anda tidak mengetahui apakah produk yang dilempar ke pasaran sudah sesuai dengan kebutuhan pasar yang ada saat ini. Sebelum memasarkan sebuah produk, lebih baik lakukan riset terlebih dahulu mengenai kebutuhan pasar sehingga produk yang Anda tawarkan bisa sesuai dengan kebutuhan konsumen saat ini.

5. Ciptakan inovasi baru dalam memasarkan produk Anda, jangan meniru pemasaran yang sudah sering digunakan para pesaing. Lebih baik Anda menciptakan startegi promosi baru, agar produk Anda tidak dinilai sebagai produk pasaran dan memiliki nilai lebih dimata para konsumen. Hindari pula pemasaran dengan menjatuhkan produk pesaing, karena akan membuat konsumen tidak yakin dengan kualitas produk Anda.

6. Masih banyak pelaku bisnis yang kurang optimal dalam menjalankan strategi pemasaran, pemasaran masih dipandang sebagai beban perusahaan. Jadi sebisa mungkin dana yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Hal ini menjadi kesalahan besar bagi perusahaan, karena semestinya biaya pemasaran juga dianggarkan tersendiri sehingga kegiatannya pun juga bisa dilakukan secara optimal.

7. Bila pemasaran bisnis telah berhasil menjaring pelanggan, biasanya perusahaan tersebut cepat puas. Yang lebih parah lagi, banyak pelaku usaha yang sudah merasa puas bila memperoleh banyak pelanggan baru. Sampai–sampai pelanggan yang lama diabaikan dan hilang begitu saja, karena perusahaan terlalu fokus mencari pelanggan baru. Sehingga pemasaran tidak bertambah luas, hanya berganti pelanggan saja.

Selalu ada pembelajaran besar dari setiap kesalahan, semoga informasi kesalahan dalam menjalankan pemasaran produk juga dapat memberikan pembelajaran besar bagi para pelaku bisnis maupun para pemula yang sedang merencanakan peluang bisnis. Salam sukses.

Sumber : http://go-ukm.com/


Baca artikel selengkapnya ....

3 Cara Menghindari Kesalahan Pemasaran Afiliasi

Wednesday, November 9, 2011

Setiap pemasar afiliasi selalu mencari pasar yang berhasil yang memberikan gaji terbesar. Kadang-kadang mereka pikir itu adalah rumus ajaib yang sudah tersedia bagi mereka. Sebenarnya, itu lebih rumit dari itu. Ini adalah praktik pemasaran yang baik yang telah terbukti selama bertahun-tahun kerja keras dan dedikasi.
Ada taktik yang telah bekerja sebelum dengan pemasaran online dan terus bekerja di dunia pemasaran afiliasi online hari ini. Dengan ketiga tips pemasaran atas, Anda akan dapat mampu meningkatkan penjualan Anda dan bertahan di afiliasi pemasaran online.

Apa tiga taktik?

1. Menggunakan halaman web yang unik untuk mempromosikan setiap produk Anda pemasaran yang terpisah. Jangan benjolan semua itu bersama-sama hanya untuk menyimpan uang di web hosting. Hal yang terbaik adalah memiliki situs yang berfokus pada setiap produk dan setiap dan tidak lebih.

Selalu sertakan review produk di situs sehingga pengunjung akan memiliki pemahaman awal tentang apa produk dapat lakukan untuk orang yang membeli mereka. Juga termasuk testimonial dari pengguna yang sudah mencoba produk. Pastikan bahwa pelanggan lebih dari bersedia untuk memungkinkan Anda untuk menggunakan nama mereka dan foto di situs produk pemasaran khusus Anda.

Anda juga dapat menulis artikel yang menyoroti penggunaan produk dan melibatkan mereka pada situs web sebagai halaman tambahan. Buat halaman menarik menarik dan termasuk panggilan untuk bertindak berdasarkan informasi tersebut. Setiap headline harus menarik pembaca untuk mencoba dan membaca lebih lanjut, bahkan menghubungi Anda. Sorot poin khusus Anda. Ini akan membantu pembaca Anda untuk mempelajari apa halaman sekitar dan akan ingin mengetahui lebih lanjut.

2. Tawarkan laporan gratis untuk pembaca Anda. Jika memungkinkan posisi mereka di sisi paling atas halaman Anda sehingga mereka tidak dapat terjawab. Cobalah untuk membuat otomatis pesan yang akan dikirimkan kepada orang yang memasukkan informasi pribadi mereka ke dalam kotak sign up. Menurut penelitian, penjualan ditutup biasanya pada kontak ketujuh dengan calon pelanggan.

Hanya dua hal yang mungkin bisa terjadi dengan halaman web sendiri: Dijual tertutup atau prospek meninggalkan halaman dan tidak pernah kembali lagi. Dengan menempatkan informasi yang berguna dalam inbox mereka pada periode tertentu tertentu, Anda akan mengingatkan mereka tentang produk mereka pikir mereka inginkan kemudian dan akan menemukan bahwa penjualan ditutup. Pastikan bahwa isi diarahkan alasan spesifik untuk membeli produk. Jangan membuatnya terdengar seperti promosi penjualan.

Fokus pada poin penting seperti bagaimana produk Anda dapat membuat hidup dan hal-hal yang lebih mudah dan lebih menyenangkan. Sertakan menarik baris subjek dalam email. Sebisa mungkin, hindari menggunakan kata gratis karena ada filter spam yang lebih tua yang kotor dan orang-orang semacam isinya ke sampah bahkan sebelum orang membaca mereka terlebih dahulu. Meyakinkan orang-orang yang mendaftar untuk laporan gratis Anda bahwa mereka akan kehilangan sesuatu yang besar jika mereka tidak memanfaatkan produk dan jasa Anda.

3. Dapatkan jenis lalu lintas yang ditargetkan dengan produk Anda. Bayangkan, jika orang yang mengunjungi situs web Anda tidak memiliki kepentingan apapun dalam apa yang Anda tawarkan, mereka akan di antara mereka yang bergerak dan tidak pernah kembali. Tulis artikel untuk publikasi dalam e-zines dan e-laporan. Dengan cara ini Anda dapat menemukan publikasi yang memfokuskan diri pada target pelanggan Anda dan apa yang Anda telah memasang mungkin mengambil minat mereka.

Cobalah untuk menulis minimal 2 artikel per minggu, dengan setidaknya 300-600 kata. Dengan terus-menerus menulis dan mempertahankan artikel ini anda bisa menghasilkan sebanyak 100 pembaca yang ditargetkan ke situs Anda dalam satu hari.
Selalu ingat bahwa hanya 1 dari 100 orang cenderung membeli produk Anda atau mendapatkan layanan Anda. Jika Anda dapat menghasilkan sebanyak 1.000 hits ditargetkan untuk situs web Anda dalam satu hari, yang berarti Anda dapat membuat 10 penjualan berdasarkan statistik rata-rata.

Taktik yang diberikan di atas tidak benar-benar terdengar sangat sulit untuk dilakukan, jika Anda berpikir tentang hal itu. Ini hanya membutuhkan sedikit waktu dan rencana tindakan pada bagian Anda.

Cobalah untuk menggunakan tips ini untuk beberapa program afiliasi pemasaran. Anda dapat mengakhiri mempertahankan sumber pendapatan dan hidup dalam bisnis ini bahwa tidak semua pemasar bisa melakukan.

Sumber : http://bukanpedia.web.id/?p=1502
.


Baca artikel selengkapnya ....

5 Kesalahan Pemasaran yang Sering Dilakukan Usaha Kecil

Sunday, November 6, 2011

Pengusaha kecil dalam melakukan pemasaran sering mengalami masalah. Hal ini karena mereka melakukan sebuah kesalahan yang seharusnya mereka benahi. Berikut 5 Kesalahan pemasaran yang sering dilakukan usaha kecil:

1. Kesalahan pertama adalah usaha kecil jarang menggunakan manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran yang kacau, pengusaha kecil jarang sekali menggunakan manajemen yang tepat dalam memasarkan produk yang telah diproduksinya. Pengusaha kecil ini lebih banyak memperhatikan kualitas produk namun jarang yang menggunakan manajemen pemasaran yang tepat.

2. Kesalahan pemasaran yang kedua adalah mereka memasarkan produknya tidak menggunakan strategi pemasaran. Pengusaha kecil memasarkan produknya hanya dengan mengenalkannya dan menjualnya tanpa menggunakan strategi pemasaran yang tepat. Mereka langsung menjualnya pada konsumen ataupun menitipkannya pada toko-toko yang mereka kenal saja.

3. Kesalahan yang ketiga adalah Pengusaha kecil jarang memperhatikan tampilan produk. Pemasaran produk tidak menggunakan kemasan yang dapat menarik konsumen. Pemasaran dilakukan pada daerah–daerah tertentu saja. Pengusaha kecil dapat melakukan sedikit perubahan pada kemasan produknya sehingga memiliki kemasan yang menarik. Dengan kemasan yang menarik dapat meningkatkan daya tarik sehingga konsumen memilih produknya.

4. Kesalahan yang keempat adalah Pengusaha kecil tidak memiliki catatan pemasaran. Pengusaha kecil membutuhkan catatan administrasi agar mereka lebih dapat memperkenalkan produk mereka ke masyarakat luas. Dengan menggunakan jurnal tentang pemasaran maka mereka dapat menentukan strategi pemasaran selanjutnya.

5. Kesalahan yang terakhir adalah mereka takut untuk melakukan promosi atau pengenalan produk mereka. Mereka terlalu banyak mempertimbangkan promosi yang mereka sampaikan kepada masyarakat berhasil atau tidak. Ketakutan ini yang harus ditekan sedalam-dalamnya sehingga mereka memiliki keberanian untuk membuat sebuah inovasi baru dalam pemasaran produk mereka.

Sumber : http://iuang.com/mengembangkan-usaha/5-kesalahan-pemasaran-yang-sering-dilakukan-usaha-kecil/
.


Baca artikel selengkapnya ....

7 Kesalahan Pemasaran

Tuesday, November 1, 2011

Anda merasa sudah melakukan aktivitas pemasaran dengan optimal, namun hasilnya belum ada juga? Mungkin saja Anda mengalami salah satu dari tujuh dosa terbesar dalam pemasaran berikut. Ini adalah daftar kesalahan-kesalahan utama yang seringkali dialami:

1. Mengharapkan Pelanggan Datang Sendiri
Pemikiran salah yang seringkali dimiliki oleh pemasar adalah dengan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas, maka pelanggan akan datang dengan sendirinya. Hal ini tidak akan terjadi, kecuali jika brand Anda memang sudah terkenal dan punya pelanggan yang memang sudah lama loyal. Meskipun toko Anda terletak di lokasi yang strategis, tampilan toko menarik, punya produk berkualitas dan layanan yang spektakuler, namun pelanggan tidak akan datang selama Anda tidak melakukan pemasaran.

Produk-produk baru selalu membanjiri pasar, menghadirkan banyak pilihan kepada konsumen. Jika Anda tidak melakukan pemasaran, maka awareness konsumen terhadap produk Anda akan semakin pudar dimakan waktu, kalah dengan awareness terhadap produk pesaing. Ciptakan value proposition unik bagi target pasar Anda.

2. Tidak Punya Target Pasar Spesifik
Kesalahan kedua yakni Anda meyakini bahwa produk dan jasa Anda cocok untuk semua orang. Sehingga, dalam aktivitas pemasaran Anda tidak menyasar ke target pasar tertentu. Sesungguhnya, perusahaan tidak menyasar target pasar tertentu karena takut kehilangan segmen pasar yang potensial. Namun, akibatnya justru pasar malah tidak menangkap value dari produk/layanan tertentu baginya.

Meskipun Anda berusaha untuk menjaring banyak segmen pasar, namun fokuslah pada target pasar utama Anda. Siapkan value proposition unik bagi tiap segmen pasar yang potensial, sehingga mereka juga melihat bahwa produk Anda juga memberikan value.

3. Meniru Pemasaran Pesaing
Kesalahan ketiga yakni pemasar seringkali terjebak untuk mengikuti strategi pemasaran pesaing. Pesaing melancarkan strategi pemasaran, yang kemudian sukses besar, sehingga pemasar tergoda untuk melakukan hal yang sama. Padahal, mungkin pesaing Anda lebih besar, sehingga jika Anda bersaing langsung dengannya, maka peluang Anda menang kecil.

Jangan mengikuti strategi pemasaran sukses dari pesaing begitu saja. Misalnya pesaing mengajak untuk perang harga, biarkan saja. Sebaiknya Anda lebih berfokus pada value, bukan hanya harga. Berikan value terbaik untuk konsumen, dengan menyediakan kebutuhan dan keinginan mereka yang belum terpenuhi. Lakukan diferensiasi, dan berikan alas an-alasan bagi pelanggan untuk memilih produk Anda dibandingkan pesaing.

4. Riset dan Pengujian yang Kurang
Kesalahan keempat adalah riset dan pengujian yang tidak memadai sebelum dilakukannya aktivitas pemasaran. Pemasaran sudah dilaksanakan, namun ternyata hasil tidak sesuai dengan ekspektasi. Sebelum menjalankan aktivitas pemasaran, sebelumnya harus dilakukan riset serta pengujian. Caritahu apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan pelanggan. Lakukan due diligence terlebih dahulu sebelum Anda mengambil keputusan terkait dengan pemasaran, baik itu harga, penawaran, kemasan, promo, dan lainnya. Dapatkan feedback dari para pelanggan Anda sebelumnya.

5. Menganggap Pemasaran Sebagai Beban
Kesalahan yang juga fatal adalah perusahaan seringkali memandang pemasaran sebagai beban, bukannya investasi. Akibatnya, perusahaan tidak mengalokasikan sumber daya yang cukup ke bidang pemasaran. Pemasaran tidak menjadi bagian penting dari strategi bisnis. Sehingga, akibatnya uang yang masuk ke perusahaan juga kurang.

Sementara itu, pemasaran berbeda, karena justru menarik uang masuk ke perusahaan, tidak hanya sekedar menghabiskan anggaran. Oleh karena itu, sudah seharusnya perusahaan mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk pemasaran, sehingga aktivitas pemasaran dapat dilakukan dengan optimal dan memberi kontribusi pendapatan kepada perusahaan.

6. Tidak Tahu Acquisition Cost Pelanggan
Kesalahan yang juga sering terjadi adalah manajemen tidak mengetahui betul berapa biaya untuk mengakuisisi seorang pelanggan. Sehingga, tidak ada pula statistic yang mengukur customer lifetime value. Padahal, informasi ini penting untuk mengambil keputusan pemasaran. Dengan mengetahui biaya akuisisi pelanggan dan customer lifetime value, maka Anda akan tahu seberapa banyak Anda harus berinvestasi di pemasaran.

Seringkali perusahaan berinvestasi lebih besar dibandingkan dengan customer lifetime value, sehingga mengakibatkan kondisi finansial memburuk. Jadi, sebelum melakukan aktivitas pemasaran, ketahui terlebih dulu customer lifetime value dari pelanggan.

7. Hanya Fokus Pada Akuisisi Pelanggan, Bukan Mempertahankan
Anda harus memahami bahwa bisnis Anda bisa berjalan baik saat ini sebagian berasal dari pelanggan lama, dan sebagian kecil dari pelanggan baru. Kesalahan yang sering terjadi adalah pemasar hanya berfokus untuk mengakuisisi pelanggan baru, dan melupakan pelanggan lama. Hubungan yang sudah terjalin dengan pelanggan lama tidak dibina dengan baik, sebaliknya malah mengejar pelanggan baru. Pelanggan lama hilang, sementara biaya akuisisi pelanggan baru lebih tinggi, akibatnya tentu kurang baik secara finansial

Sumber : http://detiker.com/sales-marketing/marketing-strategy/7-kesalahan-pemasaran.html
.


Baca artikel selengkapnya ....

Enam Kesalahan dalam Pemasaran

Monday, October 17, 2011

Terdapat 6 (enam) kesalahan besar dalam memasarkan barang atau jasa yang umum dilakukan oleh pengusaha kecil:

1. Tidak memiliki sebuah rencana pemasaran. Sebagian besar pengusaha kecil adalah “pekerja” (doers) dan bukan “perencana” (planner).

2. Tidak menegaskan perbedaan bisnis yang dilakukannya dengan bisnis yang dilakukan pesaing.

3. Tidak memiliki program rekomendasi pihak ketiga (referrals). Menurut Paul dan Sarah, hampir 45 % perusahaan jasa dipilih pelanggan berdasarkan rekomendasi orang lain.

4. Mengabaikan berkomunikasi dan melakukan pemasaran pada pelanggan yang ada sekarang.

5. Tidak bekerja sama di dalam melayani pelanggan yang sama dengan menyediakan barang atau jasa yang berbeda.

6. Tidak menyadari bahwa mereka itu berada di dalam usaha memasarkan barang atau jasa. Any fool can make soap. It takes a clever man to sell it!

Bagaimana mengubah kesalahan itu menjadi aktivitas pemasaran yang menguntungkan?

1. Susunlah program pemasaran. Rencanakan program pemasaran Anda dan pasarkan (barang atau jasa) sesuai dengan rencana itu. Rencana pemasaran antara lain meliputi: (1) Memahami pasar dan pesaing Anda; (2) Memahami pelanggan Anda; (3) Pilih ceruk pasar yang bisa didominasi; (4) Mengembangkan pesan pemasaran, yaitu membujuk orang agar bersedia menjadi pelanggan; (5) Memilih media pemasaran, misalnya: surat kabar, radio, televisi, dan pameran; (6) Susunlah tujuan pemasaran dan penjualan; (7) Susunlah anggaran pemasaran.

2. Ciptakan slogan penjualan yang unik (unique selling proposition). Misalnya: Avis Rent a Car “We’re number two. We try harder”; Dominos Pizza “Fresh, hot pizza ini 30 minutes or less” USP memudahkan orang mengingat nama perusahaan. Nama perusahaan mengingatkan pada barang atau jasa yang dijualnya. Barang atau jasa yang mudah diingat (top in mind) besar kemungkinan paling sering dibeli!

3. Mintalah kepada pelanggan Anda atau tokoh berpengaruh untuk memberikan rekomendasi mengenai usaha Anda. Menurut Dun and Bradstreet survey, terdapat dua metode pemasaran yang paling popular di kalangan usaha kecil, yaitu rekomendasi (referrals) dan periklanan (advertising). Referrals atau pemberian rekomendasi itu penting karena rekomendasi biasa berasal dari pihak ketiga yang memiliki pengalaman langsung mendapatkan manfaat (first hand the benefit) dari usaha kecil yang menjadi obyek referensi.

4. Lakukan program pemasaran khusus bagi pelanggan lama. Jangan membuat kesalahan besar dengan melalaikan pelanggan Anda. Anda sudah membayar mahal untuk mendapatkannya. Anda akan membayar lebih mahal jika mengabaikannya. Pelanggan lebih baik daripada pembeli sebab pelanggan adalah pembeli yang datang melakukan transaksi berulangkali.

5. Lakukan Joint Venture Marketing. Joint venture marketing adalah proses pemasaran bersama kepada pelanggan untuk barang/jasa yang saling melengkapi. Common customer merupakan focus perhatian konsep pemasaran bersama. Pelanggan sebuah perusahaan adalah juga pelanggan perusahaan lain yang menjual produk yang berkaitan. Misalnya, pelanggan untuk fitness centers adalah juga pelanggan bagi toko sepatu atlit, toko makanan kesehatan dan toko pakaian olah raga. Jadi, ada kerja sama melayani pelanggan yang sama untuk barang/jasa yang berbeda dan hasilnya, saling menguntungkan.

6. Menyadari bahwa pengusaha kecil itu berada di dalam usaha “memasarkan” barang dan jasa. Salah satu kesalahan besar yang dibuat oleh pengusaha kecil adalah berpikir bahwa mereka berada di dalam usaha memproduksi dan menyalurkan barang dan jasa. Salah! Yang benar adalah pemasaran itu adalah usaha Anda, dan (pemasaran itu) bukan sekedar bagian dari usaha. Jangan: “ pasarkan barang yang bisa Anda produksi. Namun, produksikanlah barang yang bisa Anda pasarkan!” Sekali lagi pusatkan perhatian pada aktivitas pemasaran. Siapa saja bisa membuat sabun, namun diperlukan orang yang cerdas untuk menjualnya.

sumber : http://www.propertidahsyat.com/2011/05/enam-kesalahan-dalam-pemasaran.html
.


Baca artikel selengkapnya ....

Kesalahan Marketing Yang Wajib Dihindari

Thursday, October 13, 2011

Sebuah jalan untuk mencapai keberhasilan usaha adalah dengan tidak melakukan kesalahan marketing berikut ini :

1. Mencoba menjual semuanya ke setiap orang
Mencoba melakukan apa saja adalah bencana marketing. Untuk menjadi yang terbaik diperlukan komitmen dan fokus. Lakukan hal tersebut dan hal yang lainnya akan menyusul.

2. Harga berbasis biaya
Kebanyakan usaha kecil tidak memiliki penanganan akuntansi biaya yang memadai dan meraka meremehkan biaya mereka. Jika harga berbasis biaya, hasil akhirnya selalu produk dibawah harga. Daripada harga yang didapatkan dari nilai. Harga ini merefleksikan penghematan potensial, level kepuasan tertinggi, atau penggunaan maksimal dimana klien akan menerimanya dari pembelian dan menggunakan produk atau jasa tersebut.

3. Branding yang tidak konsisten
Kartu bisnis Anda berarti satu hal, website menyatakan hal lain, dan brosur memberikan keterangan lain. Branding adalah janji nilai yang memerlukan konsistensi. Berikan satu cerita saja.

4. Hanya percaya pada satu konsumen besar
Banyak perusahaan kecil yang menjadi tawanan konsumen besar. Saat konsumen menjauh, perusahaan runtuh. Seberapa besar yang terlalu besar? Saya sarankan tidak lebih besar dari 25% penjualan tahunan. Perhatikan konsumen penting ini, tapi fokus pada anggaran marketing untuk menemukan pelanggan baru. Lakukan sekarang.

5. Menjual produk dan fitur
Orang tidak membeli produk dan fitur. Mereka membeli solusi untuk masalah mereka. Ini bukan tentang Anda. Ini tentang mereka.

6. Tidak ada riset pasar
Banyak pengusaha sukses mengandalkan "nyali" mereka dan pengalaman untuk membuat keputusan strategis.Mungkin ini penunjuk arah yang baik, tapi luangkan waktu untuk memverifikasi asumsi Anda dengan riset pasar; terkadang insting Anda bisa salah.

7. Tidak memberi waktu untuk berhasil
Membangun brand dan menjual pada konsumen memerlukan waktu dan biaya. Tentukan tujuan konservatif dan pastikan Anda memiliki dana untuk mengenalkan produk baru; mungkin Anda beruntung, tapi biasanya sukses berat untuk dicapai.

8. Website yang buruk
Link yang mati, isi tidak aktual, dan desain web yang lama akan membuat pelanggan lari. Website harus di-refresh secara konstan, kaya akan konten dan Anda harus memelihara optimalisasi situs sebagai mesin pencari utama. Ini adalah syarat dalam melakukan bisnis secara virtual dalam bisnis saat ini .

9. Daftar konsumen yang sudah usang
Konsumen baru Anda ada di sistem akuntansi,daftar kartu ucapan, prospek Anda ada di data email dan mantan pelanggan ada di kabinet file. Daftar klien seharusnya diperlakukan seperti barang yang berharga. Simpan file ini dalam satu file yang selalu diupdate dan di back up.

10. Tidak mengupdate marketing plan
Marketing plan yang baik sekalipun harus tetap diupdate. Banyak hal yang berubah dengan cepat. Janji iklan internet akhirnya menjadi kenyataan.Yellow-page telah berakhir. Kita telah memasuki era personalisasi. Satu ukuran tidak bisa cocok untuk semuanya. Tinjau rencana anda tiap kwartal dan update tiap tahunnya. Seorang manajer pabrik pernah mengeluh ke saya, betapa tidak seimbangnya kebijakan perusahaan yang menyangkut investasi. Dia hanya mengajukan beberapa alat baru yang harganya di bawah Rp5 milar, namun dokumen yang harus dia lengkapi untuk justifikasi bisa digunakan sebagai bantal saking tebalnya.

Di sisi lain, investasi yang diajukan rekannya di bagian marketing, yang mencapai puluhan miliar rupiah, dokumen pendukungnya terkesan minimalis. Menurutnya, orang marketing sendiri kesulitan untuk mengukur tingkat keberhasilan investasi komunikasi. Apa betul demikian?

Mengukur keberhasilan komunikasi itu tidak bisa dilepaskan dari unsur riset pasar. Dan masalahnya, banyak perusahaan yang melihat riset sebagai biaya, bukan bagian dari investasi. Dalam perencanaan komunikasi yang baik, riset seharusnya sudah dianggarkan dan 'dikunci' sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah marketing communication plan.

Pada saat saya diminta bantuan untuk mengaudit atau mengkaji efektifitas dari kegiatan komunikasi perusahaan, yang saya tanyakan terlebih dahulu adalah ada tidaknya riset pasar ini. Karena proses communication audit yang holistik adalah sebuah integrasi antara review ke dalam perusahaan dan review ke luar, ke target pasarnya.

Ada beberapa temuan yang ingin saya bagi dalam tulisan ini dari hasil audit komunikasi brand, yang bisa menjadi bahan refleksi bagi perusahaan.

Temuan 1. Marketing communication plan tidak strategik
Suatu kali, saya disodori sebuah dokumen 100 halaman yang katanya adalah Marketing Communication Plan. Setelah saya baca, ternyata isinya adalah activity plan dilengkapi dengan anggaran dan timing, serta network planning-nya. Sangat detil memang, tetapi bukan itu yang saya maksud dengan Marketing Communication Plan.

Dalam dokumen yang diberikan, tidak ada penjelasan tentang strategi brand positioning, pemilihan segmen/target audience, penjelasan tentang target komunikasi pada tahun tersebut, strategi kreatif untuk mencapai sasaran dan strategi media agar pesannya sampai ke tangan konsumen. Tanpa kelengkapan itu semua, tentu saja sulit untuk mengevaluasi apakah uang miliaran rupiah yang dilepas pada tahun itu tepat sasaran atau tidak.

Temuan 2. Tujuan komunikasi hanya dikaitkan dengan penjualan
Apa yang ingin dicapai dari sebuah kegiatan komunikasi? Jawaban yang sering saya dengar adalah peningkatan penjualan. Memang benar tujuan akhir perusahaan adalah penjualan, tetapi dengan menitikberatkan kegiatan penjualan, ada hal-hal yang lain yang berkaitan dengan brand building yang dikesampingkan.

Ungkapan Advertising that sells yang sering didengungkan bisa menimbulkan sebuah persepsi bahwa iklan baru berhasil bila menghasilkan jualan. Padahal, advertising atau iklan, punya bermacam tujuan.

Tujuan komunikasi harus dikaitkan dengan tahapan apa yang sedang dilalui oleh sebuah brand dalam proses pembinaan dan pembangunan brand tersebut di benak konsumen. Tahap pembentukan awareness, tahap mengisi knowledge tentang brand, tahap pendekatan agar konsumen lebih suka terhadap brand kita dibanding pesaing, tahap di mana penjualan harus dilakukan dalam jangka pendek atau pada tahap pembinaan loyalitas terhadap brand.

Temuan 3. Materi komunikasi tidak efektif
Banyak kita jumpai materi komunikasi yang membosankan, yang tidak menimbulkan keinginan audience untuk menonton atau membacanya. Atau bila materinya kreatif, pesan yang disampaikan tidak mengena, tidak sesuai dengan apa yang menjadi tujuan komunikasi.

Di kasus lainnya, iklan bahkan terlalu kreatif, sehingga pesannya sendiri menjadi tidak jelas, tergulung oleh pernak-pernik kreatifitas yang tinggi. Dalam beberapa kesempatan, kita sering bertanya sendiri pada saat tereskpose pada sebuah iklan tipe ini, 'maunya apa sih iklan ini?'

Bagaimana untuk menghindari kesalahan dalam pembuatan materi? Yang saya amati, banyak perusahaan yang berusaha menghemat dalam proses kreatifitas ini. Pertama, dengan mengerjakannya sendiri, yaitu dengan merekrut tenaga desain grafis yang diharapkan bisa membuatkan materi komunikasi.

Kedua, dengan berganti-ganti biro iklan, setiap kali kampanye, ditenderkan dulu untuk melihat peluang mendapatkan kreatifitas dengan biaya semurah-murahnya.

Kedua tendensi ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak bijaksana dalam berhemat. Biro iklan yang menekan harga biasanya tidak melengkapi diri dengan strategic brand planner. Desainer internal biasanya tidak punya pengetahuan yang cukup tentang konsep komunikasi pemasaran. Di sini kemudian terjadi kegagalan dalam menerjemahkan kebutuhan kreatif yang disesuaikan dengan manajemen brand secara strategis.

Akhirnya, bisa dibayangkan, hasil kompromi harga di sana sini menghasilkan materi komunikasi yang mundane atau biasa-biasa saja, yaitu: (1) tidak noticeable atau tidak ada sesuatu yang unik yang bisa membuat audiens berhenti dan mengamati, (2) tidak dimengerti pesannya, dan (3) pesannya mungkin sampai, tetapi tidak diingat, berlalu begitu saja.

enghematan investasi komunikasi sebaiknya jangan di tingkat kreatifitas. Masih banyak pos budget lain yang bisa ditekan. Penghematan di tingkat ini, menurut pendapat saya, justru adalah sumber pemborosan.

Temuan 4. Alokasi kegiatan komunikasi tidak seimbang
Pada prinsip Integrated Marketing Communication, yang dipentingkan adalah merancang sebuah sinergi dari berbagai kegiatan komunikasi, baik yang diarahkan untuk pembentukan citra sebuah brand maupun yang langsung berhubungan dengan aktivasi brand. Saya sering menemukan kombinasi kegiatan brand yang tidak seimbang, yang hasilnya tidak maksimal.

Ada kecenderungan perusahaan untuk menggunakan media atau kegiatan yang itu-itu saja. Alasannya, karena kompetitornya bermain di sana. Media yang punya track record dibaca oleh jutaan orang, langsung dianggap paling efektif. Padahal, jika dihitung cost per contact nya, belum tentu harganya paling ekonomis mengingat semakin hari pembaca media makin segmented.

Kegiatan event yang itu-itu saja juga belum tentu merupakan jawaban berhasilnya menjangkau target audiens. Jika kompetitor sudah berhasil menggunakan cara tertentu, belum tentu kita harus melakukan cara yang sama. Konsumen ada kalanya jenuh untuk diajak bicara dengan bahasa yang sama terus menerus. Perlu dipikirkan cara lain untuk menjangkau mereka, lepas dari standar kegiatan yang sudah ditetapkan oleh industrinya.

Sumber : http://www.suaramedia.com
.


Baca artikel selengkapnya ....

Kesalahan Marketing Yang Perlu Dihindari

Wednesday, October 12, 2011

Memasarkan sebuah produk merupakan aktivitas yang bisa jadi cukup kompleks. Tidak hanya masalah mendeskripsikan produk secara baik tetapi juga melibatkan banyak hal, seperti situasi calon pembeli, pembawaan seorang petugas marketing dan banyak hal lain. Menawarkan produk kepada orang lain memerlukan identifikasi akan kebutuhan dan keinginan dari pembeli, baru ditawarkan produk yang sesuai. Marketer harus memiliki keterampilan tersebut jika ingin menguasai pasar.

Strategi marketing yang baik perlu mengantisipasi kesalahan-kesalahan marketing yang sering terjadi. Ibarat dokter memberikan resep obat, hendaknya sesuai dengan penyakit yang diderita, berdasarkan analisa-analisa medis. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh marketer agar terhindar dari kesalahan-kesalahan marketing.

1. TIMING. Kapan waktu yang ideal/tepat bagi konsumen untuk dihubungi dan dikunjungi, harus akurat dikuasai oleh seorang marketer jika tidak maka semua kesempatan akan sirna dengan sia-sia.

2. HEADLINE. Setiap promosi, headline-nya harus tepat, singkat, jelas, to the point dan juga eye catching agar konsumen tidak ragu – ragu untuk mengambil keputusan membeli produk yang dipasarkan. Jika kondisi ini tidak dimiliki maka kegagalan yang akan diraih walaupun produknya menarik, ekonomis dan dibutuhkan.

3. DISCOUNT/BONUS. Momentum pemberian discount/bonus harus tepat waktu dan sasaran. Umumnya, pemberian discount/bonus dilakukan karena omset menurun atau kompetitor (pesaing) sedang melakukan strategi pemberian discount/bonus. Tanpa adanya perencanaan dan alasan yang tepat, pemberian discount/bonus selain tidak akan meningkatkan omset, bisa saja merusak image produk (timbul kesan konsumen bahwa kualitas produk adalah under value).

4. GOOD LIST. Buat klasifikasi dan spesifikasi data konsumen. Jangan perlakukan atau melayani semua konsumen dengan cara yang sama. Contoh kasus, sebagai berikut. Untuk konsumen sangat potensial, maka sudah sepantasnya diperlakukan dengan status VVIP: Very Very Important Person dan begitu juga selanjutnya. Jika kondisi ini tidak dimiliki maka semua peluang/kesempatan akan segera lenyap alias gagal.

5. COMMUNICATION. Komunikasi kepada konsumen harus senantiasa On Line dan apapun yang berhubungan dengan perkembangan produk, harus benar-benar diketahui oleh konsumen. Misalnya, mengenai kenaikan harga, adanya special discount/bonus, launching produk baru, perubahan kemasan produk, dll.

6. TARGET. Sasaran konsumen yang akan dicapai, harus jelas, akurat realiable. Setiap konsumen, tidak bisa diperlakukan dengan cara yang sama. Oleh karena itu, segmentasi konsumen berdasarkan tingkat edukasi, status sosial, dan lain sebagai juga harus dimiliki serta diketahui dengan pasti.

7. LONG TERM. Seorang marketer harus menyadari bahwa bisnis yang sukses adalah bisnis yang sifatnya long term. Oleh karena itu, unsur trust harus benar-benar dipertahankan. Jangan sekali-kali membuat konsumen merasa ‘diakalin’, baik mengenai harga, bonus, discount ataupun yang lainnya. Kejujuran memegang peranan yang sangat penting untuk meraih simpati dan kepercayaan konsumen.(Galeriukm).

Sumber:
http://www.andriewongso.com/


Baca artikel selengkapnya ....

Kesalahan Marketing Yang Harus Dihindari

Sunday, January 16, 2011

Memasarkan sebuah produk merupakan aktivitas yang bisa jadi cukup kompleks. Tidak hanya masalah mendeskripsikan produk secara baik tetapi juga melibatkan banyak hal, seperti situasi calon pembeli, pembawaan seorang petugas marketing dan banyak hal lain. Menawarkan produk kepada orang lain memerlukan identifikasi akan kebutuhan dan keinginan dari pembeli, baru ditawarkan produk yang sesuai. Marketer harus memiliki keterampilan tersebut jika ingin menguasai pasar.

Strategi marketing yang baik perlu mengantisipasi kesalahan-kesalahan marketing yang sering terjadi. Ibarat dokter memberikan resep obat, hendaknya sesuai dengan penyakit yang diderita, berdasarkan analisa-analisa medis. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh marketer agar terhindar dari kesalahan-kesalahan marketing.

1. TIMING. Kapan waktu yang ideal/tepat bagi konsumen untuk dihubungi dan dikunjungi, harus akurat dikuasai oleh seorang marketer jika tidak maka semua kesempatan akan sirna dengan sia-sia.

2. HEADLINE. Setiap promosi, headline-nya harus tepat, singkat, jelas, to the point dan juga eye catching agar konsumen tidak ragu – ragu untuk mengambil keputusan membeli produk yang dipasarkan. Jika kondisi ini tidak dimiliki maka kegagalan yang akan diraih walaupun produknya menarik, ekonomis dan dibutuhkan.

3. DISCOUNT/BONUS. Momentum pemberian discount/bonus harus tepat waktu dan sasaran. Umumnya, pemberian discount/bonus dilakukan karena omset menurun atau kompetitor (pesaing) sedang melakukan strategi pemberian discount/bonus. Tanpa adanya perencanaan dan alasan yang tepat, pemberian discount/bonus selain tidak akan meningkatkan omset, bisa saja merusak image produk (timbul kesan konsumen bahwa kualitas produk adalah under value).

4. GOOD LIST. Buat klasifikasi dan spesifikasi data konsumen. Jangan perlakukan atau melayani semua konsumen dengan cara yang sama. Contoh kasus, sebagai berikut. Untuk konsumen sangat potensial, maka sudah sepantasnya diperlakukan dengan status VVIP: Very Very Important Person dan begitu juga selanjutnya. Jika kondisi ini tidak dimiliki maka semua peluang/kesempatan akan segera lenyap alias gagal.

5. COMMUNICATION. Komunikasi kepada konsumen harus senantiasa On Line dan apapun yang berhubungan dengan perkembangan produk, harus benar-benar diketahui oleh konsumen. Misalnya, mengenai kenaikan harga, adanya special discount/bonus, launching produk baru, perubahan kemasan produk, dll.

6. TARGET. Sasaran konsumen yang akan dicapai, harus jelas, akurat realiable. Setiap konsumen, tidak bisa diperlakukan dengan cara yang sama. Oleh karena itu, segmentasi konsumen berdasarkan tingkat edukasi, status sosial, dan lain sebagai juga harus dimiliki serta diketahui dengan pasti.

7. LONG TERM. Seorang marketer harus menyadari bahwa bisnis yang sukses adalah bisnis yang sifatnya long term. Oleh karena itu, unsur trust harus benar-benar dipertahankan. Jangan sekali-kali membuat konsumen merasa ‘diakalin’, baik mengenai harga, bonus, discount ataupun yang lainnya. Kejujuran memegang peranan yang sangat penting untuk meraih simpati dan kepercayaan konsumen.(Galeriukm).

Sumber: http://www.andriewongso.com/


Baca artikel selengkapnya ....
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Academics Blogs Academics Top Blogs blogarama - the blog directory Submit your website to 20 Search Engines - FREE with ineedhits! Media Promosi

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP