Showing posts with label Iklan komersial. Show all posts
Showing posts with label Iklan komersial. Show all posts

Studi Wacana Iklan Komersial di TV

Friday, June 17, 2011

Wacana Iklan Komersial (WIK) di TV dinilai efektif. Jika, dibanding iklan di media lain, WIK di TV memiliki beberapa kelebihan, diantaranya : (i) sifatnya yang audiovisual, (ii) adanya jingle dan sound track, (iii) diperagakan oleh bintang iklan (model iklan) dan (iv) cara-cara penyampaian pesan yang sangat bervariasi.

Demikian salah satu simpulan hasil penelitian Drs B Wahyudi Joko Santoso M Hum, terhadap 70 responden di kalangan dosen, karyawan dan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES). Staf pengajar Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni UNNES mengutarakan simpulan tersebut, saat ujian doktor bidang ilmu linguistik, di Sekolah Pascasarjana UGM, Kamis, (16/11).

“Dengan demikian, fungsi konatif, berupa fungsi komunikasi bahasa yang berpusat pada addressee cukup ampuh dan mengena di hati sebagian besar pemirsa yang menjadi responden penelitian ini, dan sangat dimungkinkan dirasakan pula sebagian pemirsa TV di Indonesia,” ujar Wahyudi Joko Santoso.

Sebagai salah satu jenis (genre) wacana bisnis, promovendus juga menyimpulkan, jika WIK di TV memiliki ciri-ciri iklan yang kreatif, persuasif, provokatif, massal, nonpersonal dan tidak langsung. Sehingga, ia tidak hanya sekedar memberi informasi komersial, namun lebih menjual, yaitu dengan cara mengusik emosi dan pikiran pemirsa baik secara verbal maupun nonverbal, baik langsung maupun tidak langsung dengan disertai janji-janji.

Lebih lanjut, Ketua Bidang Penalaran Asosiasi Perhimpunan Pengajar Bahasa Perancis di Indonesia ini, mengatakan, bahwa eksistensi iklan ditelevisi, di satu sisi memberi informasi dan hiburan, di sisi lain iklan TV memberi dampak negatif, seperti pengaruh perubahan pola pikir, sikap dan perilaku. Oleh karena itu, Wahyudi Joko Santoso menyarankan, agar masyarakat jangan mudah termakan iklan, karena realitas sosial dalam iklan berbanding terbalik dengan realitas kemasyarakatan.

“Artinya apa, yang dijanjikan tidak sama dengan realita di lapangan. Misalnya, iklan pemutih wajah, hampir tidak mungkin diterapkan pada wajah seseorang yang coklat apalagi hitam. Toh kalaupun bisa, meski berhati-hati karena dampak negatifnya. Karena iklan tidak sekedar menawarkan barang/jasa, namun juga menjual janji dan mimpi-mimpi yang belum tentu sesuai pemirsa,” tambah dosen linguistik dan bahasa Perancis UNNES dalam pesannya.

Setelah mempertahankan desertasi berjudul “Wacana Iklan Komersial Berbahasa Indonesia di Televisi”, pria kelahiran Klaten 26 oktober 1961 ini, dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan, sekaligus menjadi doktor ke-778 yang diluluskan UGM. (Humas UGM).

Sumber : http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=533
.


Baca artikel selengkapnya ....

Iklan Komersial di Blog, Tertarik Nggak?

Wednesday, June 8, 2011

Beberapa waktu lalu pasti sudah banyak yang melihat iklan XL di blog Paman Tyo, Ndoro Kakung, Enda, dan Pak Nukman. Format iklannya disesuaikan dengan blog masing-masing. Ada yang mengambil format banner, dan ada yang sekedar menampilkan tautan teks saja. Beberapa di antara mereka juga sedikit mengulas tentang kampanye Makin Seru-nya XL di blog masing-masing.

Sehabis Pesta Blogger kemarin, teman-teman Merdeka juga sempat menyinggung, perlu nggak ya teman-teman blogger Merdeka beriklan? Kalau iya, formatnya seperti apa? Pengukurannya bagaimana? Lalu, bagaimana kita menilai sebuah blog itu cocok/layak dipasang iklan? Yang jelas, yang dimaksud di sini tentu bukan sekedar AdSense, AdBrite, Chikita, dan sebagainya. Tapi, memanfaatkan media blog sebagai alternatif media pemasangan iklan untuk kampanye produk atau brand tertentu. Kalau di luar, mungkin seperti iklan yang tampil di blog TechCrunch, ProBlogger, atau Boing Boing.

Blog Indonesia jumlahnya banyak (sekarang lebih dari 150.000, bukan 130.000 lagi) dan ragamnya jelas sangat bervariasi. Terlepas dari si blogger mau atau nggak dipasangi iklan, tentu saja perlu ada penyeleksian blog-blog mana yang kira-kira cocok untuk ditaruh iklan komersial di dalamnya. Iklannya pun tentu harus kontekstual pula dengan konten blognya.

Misalnya, kalau ada produk telepon genggam ingin beriklan, mungkin ia akan cocok untuk dipasang di Disitu atau Trendy Gadget. Kalau produknya susu untuk keluarga, mungkin cocok kalau ditaruh di blognya Lita atau Venus. Atau kalau produknya berhubungan dengan perhiasan atau pakaian, mungkin cocok kalau ditaruh di blognya Fashionese Daily. Pemetaan blog-blog ini juga menjadi penting agar kita bisa tahu jumlah blog yang ada pada kategori segmen tertentu.

Hal penting lainnya, untuk yang tertarik beriklan melalui blognya, si blogger harus siap dengan data kuantitatif yang bisa dipertanggungjawabkan. Alangkah baiknya, bila sejak awal blog dibangun, ada catatan mengenai traffic blog tersebut. Untuk yang di-host di server sendiri, mungkin cukup memanfaatkan data statistik bulanan AwStats. Tapi yang nebeng di Blogspot atau WordPress, bila mungkin, pasanglah Google Analytics di dalam template-nya. Data yang diambil minimal cukup unique visitor, page view, dan lama kunjungan di blog. Jumlah tulisan dan komentar per bulannya juga bisa membantu untuk menilai tingkat popularitas blog. Data ini yang menjadi argumen kuantitatif ramai atau populernya blog di mata pemasang iklan.

Yang paling sensitif adalah masalah biaya. Bagaimana kita menilai harga pemasangan iklan di sebuah blog lebih mahal/murah daripada yang lain? Ini mungkin masih perlu didiskusikan bareng dengan sesama blogger. Tapi salah satu cara yang sempat terpikirkan adalah dengan langsung mengkomparasikannya dengan harga iklan sebuah portal berita dengan tema serupa dengan tema blog.

Ini contoh hitungan bodoh-bodohan. Salah satu banner yang berukuran 160 x 40 di website Perempuan.com dihargai Rp. 30.000.000,00/bulan. Jumlah page view-nya mencapai 792.000 pada bulan Oktober kemarin. Seandainya blognya Venus (dengan konten yang kurang lebih relevan dengan Perempuan.com) memiliki 80.000 page view pada bulan Oktober, maka kalau ada banner berukuran serupa dipasang di blognya, ia berhak mendapat kurang lebih Rp. 3.000.000,00/bulannya. Kalau ia nggak suka format banner, dan lebih suka memasang tautan teks, ia mungkin hanya berhak mendapat Rp. 1.000.000,00/bulannya.

Demikian pula dengan blog-blog bertema lainnya. Blog yang berisi gosip, mungkin bisa dikomparasikan dengan harga banner di KapanLagi.com. Yang menyajikan berita-berita terkini, mungkin bisa dikomparasi dengan Detik atau Okezone.

Mengenai format dan ukuran banner sebetulnya tidak perlu mengacu dengan standar portal berita yang sudah ada. Tentunya, sebagai pemilik blog, meski dibayar mahal juga, nggak mau donk kalau isi banner jadi mendominasi tampilan blog. Salah satu format yang dipakai di TechCrunch maupun ProBlogger bisa jadi alternatif. Ukuran banner kotak, 125 x 125, GIF/JPG, ukuran tidak lebih dari 30 KB. Bila berupa animated GIF, sebaiknya tidak lebih dari 3 frame. Ukuran tidak terlalu besar, tapi bila ditaruh di sidebar masih bisa dibaca dengan jelas.

Beberapa hal di atas ini masih berupa pemikiran awal, yang tentunya terbuka untuk didiskusikan lebih lanjut. Terus terang saja, saat beberapa kali presentasi belakangan ini, ada beberapa klien yang sudah bertanya-tanya tentang kemungkinan kerja sama dengan para blogger dalam aktivitas promo sebuah produk. Dan bisa saja tahun 2008 nanti, bukan nggak mungkin promo seperti yang dilakukan Makin Seru-nya XL semakin banyak. Nah, hal ini tentu peluang untuk para blogger untuk ikut sedikit mendapatkan revenue tambahan dari hasil ngeblognya. Jadi, pada tertarik nggak?

Sumber : http://media-ide.bajingloncat.com/
.


Baca artikel selengkapnya ....

Iklan komersial (Jujur atau Bohong)

Saturday, May 14, 2011

Ngomongi soal iklan lagi, seperti kita ketahui iklan adalah salah satu alat promosi suatu perusahaan dalam mengenalkan atau untuk menguatkan/menanamkan merek suatu produk dibenak konsumen (brand image). Ada tiga jenis iklan yang beredar selama ini, yaitu Comercial Advertising,Corporate Advertising, dan Public Service Advertising.

Jenis iklan yang paling umum adalah Comercial Advertising atau Iklan komersial dimana iklan ini bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Di setiap media kita pasti akan selalu melihat jenis iklan yang satu ini, mulai berbagai macam produk dan jasa. Yang menjadi ciri utamanya adalah bentuk atau tampilan dan isi dari iklan ini, dimana biasanya dipenuhi kata-kata hiperbolis, manis dan kreatif atau disertai gambar yang mudah menarik perhatian atau disajikan dengan model cerita singkat dan sebagainya.

Sesuai dengan tujuannya, iklan tersebut biasanya akan selalu menampilkan sisi positif atau kelebihan suatu produk dan bahkan jika perlu melebih-melebihkan dan menunjukkan jika produk itu adalah yang paling bagus (murah, berkualitas, mudah didapatkan, etc) dibanding produk pesaingnya. Sehingga apapun dilakukan untuk membuat konsumen "percaya" dengan iklan tersebut.

Masalahnya akibat iklan-iklan seperti inilah kita sebagai konsumen sering menjadi korban terutama dalam hal "kepuasan". Karena apa yang dijanjikan atau di iklankan sering tidak sesuai dengan kenyataan. Memang dalam dunia marketing praktek iklan seperti itu adalah hal yang wajar. Tapi mereka tidak memikirkan atau bahkan tidak peduli terhadap apa yang dirasakan konsumen.

Contohnya iklan tentang internet murah dan unlimited, ada yang gratis xx MB perhari, hanya xxx/hari, atau xx.xxx/bulan, etc. Dari perhitungan kasar terlihat jika memang murah dan memberikan kepuasan pada kita dalam memakai layanan internet tanpa harus kuatir akan kehabisan pulsa dan sebagainya. Tapi kenyataannya bagaimana? sungguh sangat tidak memuaskan dalam hal "kualitas" hingga membuat kita sebagai konsumen mengeluarkan sumpah serapah tujuh turunan hehehe.

Mungkin ada yang memberikan alasan "yah namanya juga murah tentu kualitasnya juga apa adanya" :). Memang ada benarnya juga walaupun kadang yang mahalpun sering tidak memuaskan hehehe. Tapi sebenarnya kalau kita jeli melihat suatu iklan, para produsen tidak sepenuhnya salah :). Contoh misalnya internet unlimited hanya xx.xxx/bulan, disitu bisa kita lihat tidak ada penjelasan tentang "kualitas" jaringannya :). Yang ditonjolkan hanya "biaya", "waktu", dan "unlimited atau tidak terbatas".

Artinya kalau dikatakan iklan itu banyak bohongnya tidak juga :). Karena apa yang mereka tampilkan hanya "nilai lebihnya" saja so sebagai konsumen kita harus bisa "terpaksa legowo" jika apa yang diiklankan sering tidak memuaskan kita sekaligus jadi lebih jeli dalam membeli suatu produk atau layanan berdasarkan iklan yang mereka sajikan :).

Jadi yang salah siapa? nah kalau bicara soal salah dan benar semua kembali ke kita sebagai konsumen, karena parameter salah dan benar dalam menilai suatu iklan berdasarkan apa yang kita lihat dan rasakan. Dan ukuran kepuasan kita terhadap suatu produk akan berbeda berdasarkan apa yang kita rasakan (persepsi) dengan apa yang kita harapkan (harapan). Semoga bermanfaat.
.


Baca artikel selengkapnya ....

Teori Iklan

Saturday, May 7, 2011

Iklan merupakan salah satu alat komunikasi massa yang dibuat dan dikreasikan oleh pengiklan dalam rangka menawarkan barang atau jasa yang ditujukan kepada khalayak agar mereka tertarik menggunakannya. Iklan produk kecantikan majalah Femina (IPKMF) mempunyai objek sasaran wanita. Dengan menggunakan bahasa iklan yang persuasif diharapkan sasaran iklan tertarik dan mau membeli sehingga mengetahui manfaat produk yang diiklankan. Tuturan iklan produk kecantikan majalah Femina dikaji dengan menggunakan pendekatan stilistika. Stilistika digunakan untuk mengkaji gaya bahasa pada iklan, kemudian disertai alasan pemakaiannya. Dengan stilistika dalam penelitian ini diharapkan apa yang dimaksudkan pengiklan dalam tuturan iklan dapat diketahui secara jelas oleh pembaca.

Masalah yang dipaparkan dalam tulisan ini adalah gaya bahasa dan alasan pemakaian gaya bahasa tersebut dalam kalimat iklan produk kecantikan majalah Femina. Pemakaian gaya bahasa ini bertujuan untuk menambah kesan menarik pada produk yang diiklankan Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak yang dilanjutkan dengan teknik catat. Kemudian data dianalisis secara fungsional dengan metode kontekstual. Data dikaji dan dianalisis dengan menggunakan teori stilistika dan teknik parafrase. Penyajian hasil analisis dilakukan dengan menggunakan kata-kata biasa. Penyajian penjelasan tuturan didukung dengan keterangan gambar yang dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman terhadap tuturan iklan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kalimat iklan produk kecantikan majalah Femina mempunyai gaya bahasa yang beragam, antara lain: simile, metafora, sinekdoki, personifikasi, hiperbola, pleonasme, paradoks, klimaks, asindeton, polisindeton, anadiplosis, anafora, dan katafora. Penggunaan gaya bahasa ditujukan untuk menarik perhatian konsumen. Ragam bahasa tuturan iklan produk kecantikan majalah Femina merupakan perpaduan dua ragam bahasa kreatif yaitu ragam iklan dan literer yang menghasilkan bahasa iklan yang menarik dan indah untuk membangkitkan minat calon konsumen.

Teori Iklan

A. Definisi Iklan
Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seseorang calon pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, untuk memenangkan dukungan publik agar berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan.

Menurut Paul Copley, “advertising is by and large seen as an art – the art of persuasion – and can be defined as any paid for communication designed to inform and/ or persuade”. Dijelaskan bahwa iklan adalah sebuah seni dari persuasi dan dapat didefinisikan sebagai desain komunikasi yang dibiayai untuk menginformasikan dan atau membujuk.

Kemudian, definisi lain tentang iklan menurut American Marketing Association (AMA), iklan adalah setiap bentuk penyajian dan promosi mengenai gagasan, barang atau jasa kepada khalayak (non-personal) oleh sponsor yang jelas, dan untuk itu dikenakan pembayaran.

Dari definisi tersebut terdapat empat unsur penting yang membedakan iklan dengan bentuk komunikasi lain.
Keempatnya unsur tersebut adalah :
1. Gagasan, barang dan jasa
Iklan sangat terkait dengan barang atau jasa. Iklan bisa juga merupakan presentasi dari gagasan misalnya iklan layanan masyarakat yang mengangkat masalah lingkungan, kesehatan, korupsi dan masalah sosial lainnya.
2. Khalayak/ non personal
Mengingat iklan ditayangkan melalui media massa, tentu calon konsumen atau khalayak yang terterpa iklan adalah khalayak non personal atau heterogen (tidak saling mengenal dan berbeda dalam berbagai karakteristiknya).
3. Sponsor
Tertera sponsor secara nyata menjadikan iklan berbeda dengan propaganda karena apa yang termuat dalam pesan iklan dapat dipertanggungjawabkan oleh sponsor.
4. Pembayaran
Iklan yang dipasang di media, maka dikenai biaya pembayaran kepada lembaga sponsor yang memasang iklan, namun untuk hal terakhir ini ada pengecualian untuk iklan layanan masyarakat.

Dari beberapa pengertian diatas, pada dasarnya iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa. Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang ditawarkan.

B. Tujuan Iklan
Ditinjau dari tujuannya, iklan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis iklan, yakni :
- iklan komersial (comercial advertising),
- iklan korporat atau iklan perusahaan (corporate advertising),
- iklan layanan masyarakat (public service advertising).

a. Iklan Komersial (Comercial Advertising).
Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung pemasaran atau mempromosikan suatu produk atau jasa yang dihasilkan dari perusahaan/industri maupun personal.

Ada 2 macam iklan komersial, yaitu:

- Iklan Strategis. Iklan macam ini digunakan untuk membangun merek (brand). Hal itu dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk maupun jasa yang diiklankan. Perhatian utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan macam ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna
- Iklan Taktis. Iklan taktis adalah iklan yang memiliki tujuan yang mendesak. Iklan macam ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama.

b. Iklan Korporat atau Iklan Perusahaan (corporate advertising).
Iklan korporat bertujuan untuk membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Iklan Korporat akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan dengan masyarakat, mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Iklan Korporat merupakan bentuk lain dari iklan komersial yang bersifat strategis yaitu ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai-nilai korporatnya kepada masyarakat.

Iklan korporat sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar.

c. Iklan Layanan Masyarakat (Public Service Advertising).
Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya
(dihimpun dari berbagai sumber).

C. Syarat-syarat Iklan
syarat-syarat iklan adalah sebagai berikut
1. Bahasa Iklan
a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis
b. ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif
c. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan

2. Isi iklan
a. objektif dan jujur
b. singkat dan jelas
c. tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain
d. menarik perhatian banyak orang.

sumber:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/
http://www.blogtopsites.com/outpost/b30271cb453deab6740ab768fc14188d
http://id.shvoong.com/business-management/technology-operations-management/2043798-syarat-syarat-iklan/
.


Baca artikel selengkapnya ....
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Academics Blogs Academics Top Blogs blogarama - the blog directory Submit your website to 20 Search Engines - FREE with ineedhits! Media Promosi

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP