Iklan Komersial di Blog, Tertarik Nggak?
Wednesday, June 8, 2011
Beberapa waktu lalu pasti sudah banyak yang melihat iklan XL di blog Paman Tyo, Ndoro Kakung, Enda, dan Pak Nukman. Format iklannya disesuaikan dengan blog masing-masing. Ada yang mengambil format banner, dan ada yang sekedar menampilkan tautan teks saja. Beberapa di antara mereka juga sedikit mengulas tentang kampanye Makin Seru-nya XL di blog masing-masing.
Sehabis Pesta Blogger kemarin, teman-teman Merdeka juga sempat menyinggung, perlu nggak ya teman-teman blogger Merdeka beriklan? Kalau iya, formatnya seperti apa? Pengukurannya bagaimana? Lalu, bagaimana kita menilai sebuah blog itu cocok/layak dipasang iklan? Yang jelas, yang dimaksud di sini tentu bukan sekedar AdSense, AdBrite, Chikita, dan sebagainya. Tapi, memanfaatkan media blog sebagai alternatif media pemasangan iklan untuk kampanye produk atau brand tertentu. Kalau di luar, mungkin seperti iklan yang tampil di blog TechCrunch, ProBlogger, atau Boing Boing.
Blog Indonesia jumlahnya banyak (sekarang lebih dari 150.000, bukan 130.000 lagi) dan ragamnya jelas sangat bervariasi. Terlepas dari si blogger mau atau nggak dipasangi iklan, tentu saja perlu ada penyeleksian blog-blog mana yang kira-kira cocok untuk ditaruh iklan komersial di dalamnya. Iklannya pun tentu harus kontekstual pula dengan konten blognya.
Misalnya, kalau ada produk telepon genggam ingin beriklan, mungkin ia akan cocok untuk dipasang di Disitu atau Trendy Gadget. Kalau produknya susu untuk keluarga, mungkin cocok kalau ditaruh di blognya Lita atau Venus. Atau kalau produknya berhubungan dengan perhiasan atau pakaian, mungkin cocok kalau ditaruh di blognya Fashionese Daily. Pemetaan blog-blog ini juga menjadi penting agar kita bisa tahu jumlah blog yang ada pada kategori segmen tertentu.
Hal penting lainnya, untuk yang tertarik beriklan melalui blognya, si blogger harus siap dengan data kuantitatif yang bisa dipertanggungjawabkan. Alangkah baiknya, bila sejak awal blog dibangun, ada catatan mengenai traffic blog tersebut. Untuk yang di-host di server sendiri, mungkin cukup memanfaatkan data statistik bulanan AwStats. Tapi yang nebeng di Blogspot atau WordPress, bila mungkin, pasanglah Google Analytics di dalam template-nya. Data yang diambil minimal cukup unique visitor, page view, dan lama kunjungan di blog. Jumlah tulisan dan komentar per bulannya juga bisa membantu untuk menilai tingkat popularitas blog. Data ini yang menjadi argumen kuantitatif ramai atau populernya blog di mata pemasang iklan.
Yang paling sensitif adalah masalah biaya. Bagaimana kita menilai harga pemasangan iklan di sebuah blog lebih mahal/murah daripada yang lain? Ini mungkin masih perlu didiskusikan bareng dengan sesama blogger. Tapi salah satu cara yang sempat terpikirkan adalah dengan langsung mengkomparasikannya dengan harga iklan sebuah portal berita dengan tema serupa dengan tema blog.
Ini contoh hitungan bodoh-bodohan. Salah satu banner yang berukuran 160 x 40 di website Perempuan.com dihargai Rp. 30.000.000,00/bulan. Jumlah page view-nya mencapai 792.000 pada bulan Oktober kemarin. Seandainya blognya Venus (dengan konten yang kurang lebih relevan dengan Perempuan.com) memiliki 80.000 page view pada bulan Oktober, maka kalau ada banner berukuran serupa dipasang di blognya, ia berhak mendapat kurang lebih Rp. 3.000.000,00/bulannya. Kalau ia nggak suka format banner, dan lebih suka memasang tautan teks, ia mungkin hanya berhak mendapat Rp. 1.000.000,00/bulannya.
Demikian pula dengan blog-blog bertema lainnya. Blog yang berisi gosip, mungkin bisa dikomparasikan dengan harga banner di KapanLagi.com. Yang menyajikan berita-berita terkini, mungkin bisa dikomparasi dengan Detik atau Okezone.
Mengenai format dan ukuran banner sebetulnya tidak perlu mengacu dengan standar portal berita yang sudah ada. Tentunya, sebagai pemilik blog, meski dibayar mahal juga, nggak mau donk kalau isi banner jadi mendominasi tampilan blog. Salah satu format yang dipakai di TechCrunch maupun ProBlogger bisa jadi alternatif. Ukuran banner kotak, 125 x 125, GIF/JPG, ukuran tidak lebih dari 30 KB. Bila berupa animated GIF, sebaiknya tidak lebih dari 3 frame. Ukuran tidak terlalu besar, tapi bila ditaruh di sidebar masih bisa dibaca dengan jelas.
Beberapa hal di atas ini masih berupa pemikiran awal, yang tentunya terbuka untuk didiskusikan lebih lanjut. Terus terang saja, saat beberapa kali presentasi belakangan ini, ada beberapa klien yang sudah bertanya-tanya tentang kemungkinan kerja sama dengan para blogger dalam aktivitas promo sebuah produk. Dan bisa saja tahun 2008 nanti, bukan nggak mungkin promo seperti yang dilakukan Makin Seru-nya XL semakin banyak. Nah, hal ini tentu peluang untuk para blogger untuk ikut sedikit mendapatkan revenue tambahan dari hasil ngeblognya. Jadi, pada tertarik nggak?
Sumber : http://media-ide.bajingloncat.com/
.
0 comments:
Post a Comment