Showing posts with label Public relation. Show all posts
Showing posts with label Public relation. Show all posts

Tujuan dan Fungsi Public Relations

Monday, May 30, 2011

* Adapun tujuan Public Relations secara umum adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak lain yang berkepentingan. Dengan adanya kata ‘saling’ maka organisasi pun harus dapat memahami publiknya.

* Menurut Charles S. Steinberg tujuan PR adalah menciptakan opini publik yang favourable tentang kegiatan–kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan (Abdurachman,II001:II6).

* Tujuan PR untuk mengembangkan pengertian dan kemauan baik (goodwill) publiknya serta untuk memperoleh opini publik yang menguntungkan atau untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publik (Soemirat dan ardianto,II00II:89).

Frank Jeffkins, dalam bukunya Public Relations mengemukakan bahwa ruang lingkup tujuan PR itu ternyata sangat luas. Melalui serangkaian pembahasan yang mendalam, maka beberapa di antaranya yang pokok adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan perusahaan;
2. Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan;
3. Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai;
4. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan;
5. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan;
6. Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari penyelengaraan suatu acara;
7. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas,serta membuka pasar-pasar ekspor baru;
8. Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya perusahaan yang go public;
9. Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit setelah krisis;\
10. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahananperusahaan dalam rangka menghadapi risiko pengambil alihan;
11. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru;
12. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari;
13. Untuk memastikan para politisi bener-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan;
14. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan.

Cutlip & Center and Canfield merumuskan fungsi Public Relations sebagai berikut:
1. Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi)
2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya sebagai khalayak sasaran.
3. Mengidentifikasikan yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.
4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya ata terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak (Ruslan,1998:3II)

Menurut Onong Uchjana Effendy dirumuskan fungsi PR sebagai berikut :
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik eksternal maupun internal.
3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.
4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.

Sumber : http://kuliahkomunikasi.com/
.


Baca artikel selengkapnya ....

Studi Kasus dalam Public Relations

Friday, May 27, 2011

Dalam studi atau penelitian tentang kehumasan dan organiasi, terutama di Amerika Serikat, Toth (1992) mengemukakan adanya tiga pendekatan yang cukup menonjol, yakni pendekatan rhetorik atau rhetorical approach, pendekatan sistem atau systems approach dan pendekatan kritis atau critical approach.

Kadang pendekatan retorik dan pendekatan kritik dianggap sama, namun ada juga yang melihatnya sebagai pendekatan yang berbeda. Pendekatan rhetorik melihat humas sebagai alat yang dipergunakan oleh organisasi untuk membujuk atau mempersuasi pihak-pihak lain yang berkepentingan yang dihadapi organisasi. Titik perhatiannya terletak pada penggunaan wacana atau discourse untuk membujuk kalangan pihak berkepentingan atau stakeholders.

Dalam batasan ini, humas tidak lain daripada sebuah bentuk retorik yang dengannya, orang secara pribadi maupun atas nama perusahaan mempengaruhi pendapat, membentuk saling pemahaman, penilaian dan juga sikap. Untuk itu, ia memandang retorik sangat penting dalam masyarakat karena melalui retorikalah, pendapat, pengertian dan penilaian dapat dibentuk dan tindakan dapat diambil.

Telaah dari pendekatan retorik dalam penelitian-penelitian humas mengamati isi atau contents dari berbagai komunikasi yang dilakukan oleh organisasi. Bentuknya bisa isi pidato, isi penerbitan-penerbitan internal, press release, maupun isi komunikasi melalui media audio visual serta isi komunikasi bentuk lain seperti yang diliput oleh media massa.

Sementara pendekatan kritis tertumpu pada ekonomi politik. Pendekatan ini humas dilihat dalam hubungannya dengan kepentingan siapa yang sedang dilayani oleh praktisi humas atau komunikasi korporat.

Kebanyakan sarjana dari aliran kritis dalam studi humas menganalisa organisasi dan pesan-pesan yang ditampilkan bukan dalam usaha untuk memperbaiki perusahaan bersangkutan. Kata lain di pendekatan ini peranan utama humas dalam sebuah organisasi adalah untuk mempertahankan organisasi melalui usaha-usaha pengontrolan terhadap lingkungan organisasi.

Penelitian dalam bidang kajian humas dapat dibedakan dalam tiga kategori besar. Seperti dinyatakan oleh Pavlik (1987):

Three major types of humas research : applied, basis, and introspective. Applied research examines specific practical issues; in many instances it is done to solve a spesific problem. A branch of applied research, strategic research, is used to develop PR compaigns and programs. According to Broom & Dozier (1990), strategic research is “deciding where you want to be in the future… anda how to get there.” A second branch, evaluation research, is done to assess the effectiveness of PR program and is discussed in more detail.

Basic research in humas creates knowledge that cuts across PR situations. It is most interested in examining the underlying proceses and in constructing theories that explain the PR process. Introspective research, which examines the fields of PR . (seperti dikutip Wimmer dan Dominick, 2000: 365)

Dari tinjauan teknik penelitian, untuk bidang kajian humas yang paling sering dilakukan adalah penelitian survei, analisis isi, dan focus groups discussion. Namun, studi kasus akhir-akhir ini menjadi kajian yang paling sering dilakukan (Ruslan, 1995: 13). Studi kasus merupakan uraian dan penjelasan komprehesif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi atau komunitas, suatu program, atau suatu situasi sosial. Metode yang serng dilakukan adalah wawancara, pengamatan, penelaahan dokumen atau dan data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci (Mulyana, 2001 : 201-202).

Sementara itu keistimewaan studi kasus menurut Lincoln dan Guba :
1. merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni meyajikan pandangan subyek yang diteliti
2. menyajikan uraian menyeluruh mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari
3. merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dan responden
4. memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga keterpercayaan (trustwortiness)
5. memberikan “uraian tebal” yang diperlukan bagi penilaian dan transferabilitas.
6. terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut (dalam Mulyana, 2001 : 203).

Rancangan umum untuk studi kasus dapat digambarkan sebagai sebuah corong. Awal studi adalah bagian corong yang lebar. Ini menunjukkan peneliti menjajagi tempat-tempat dan orang-orang yang mungkin dijadikan subyek atau sumber data. Dan memungkinkan pengembangan dalam proses pencarian dan pemilahan data yang ada. Selanjutnya menyempit ke tempat penelitian, subyek bahan dan tema (Bogdan dan Biklen, 1990: 73).

Menurut Arifin (1994: 51) sifat metode yang berorientasi kasus adalah holistik. Metode ini menganggap kasus sebagai entitas menyeluruh dan bukan sebagai kumpulan bagian-bagian. Jadi hubungan antara bagian-bagian dalam keseluruhan itu dipahami dalam konteks keseluruhan dan yang kedua juga dipahami sebagai perkiraan.

Dari awal penjajagan yang luas peneliti menuju lebih terarah ke pengumpulan data dan analisa beberapa hal yang perlu diperhatikan menurut Bogdan dan Biklen (1990: 78-80) adalah informan penting, yakni orang-orang yang mempunyai pemahaman mendalam mengenai apa yang terjadi, sampling waktu, yang sangat berkaitan dengan ketersediaan dokumen dan data pendukung lain.
.


Baca artikel selengkapnya ....

Sejarah dan Perkembangan Public Relations

Tuesday, May 24, 2011

Humas kependekan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali disederhanakan sebagai sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR). Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. PR sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain.

Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.

PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1). Di masa mendatang PR diperkiraan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS mempekerjakan 9000 karyawan di bidang komunikasi yang ditempatkan di United States Information Agency.

Perkembangan Humas di Dunia

Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.

Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.

Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.

Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.

Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.

Berikut gambaran kronologis PR di dunia:

Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh
1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu. Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979-1990 : Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas
1990-sekarang : a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi

Asal Mula Istilah

Pengertian :
1. Hubungan dengan masyarakat luas baik melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya terkait dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri (Webster’s New World Dictionary)
2. Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News)
3. Filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik (Moore, 2004: 6).

Public Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat (humas) mempunyai dua pengertian. Pertama, humas dalam artian sebagai teknik komunikasi atau technique of communication dan kedua, humas sebagai metode komunikasi atau method of communication (Abdurrahman, 1993: 10). Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak (lihat Jefkins, 2004: 2).

Public Relations menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non profit – komersial, publik- privat, pemerintah – swasta). Artinya Public Relations jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal.

Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena itu, staf Public Relations dituntut mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga yang diwakilinya.

Bahan Bacaan :
Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti
Effendy, Onong Uchjana. 1999. Hubungan Masyarakat. Suatu Study Komunikologis. Cetakan ke lima. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 1996. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti
Moore, Frazier. 2004. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: Rosda.
.


Baca artikel selengkapnya ....

Kenapa Public Relation Semakin Penting?

Monday, May 23, 2011

Perkembangan public relations (PR) di Indonesia saat ini sangat menggembirakan. PR semakin dianggap sebagai elemen penting, khususnya dalam usaha menarik perhatian simpatisan ataupun sebagai pelengkap dunia advertising yang juga semakin maju pesat.
Komunikasi saat ini ada di tangan PR, yaitu bagaimana kita mampu membangun percakapan melalui sosial media.

Hal tersebut dikatakan Indira Abidin, Managing Director PR Fortune, pada seminar bertema "Creativity in the PR World", Jumat (25/3/2011) malam di Jakarta. Menurut dia, pesatnya perkembangan PR dikarenakan perkembangan media saat ini semakin banyak dan fragmentes atau bervariasi.

Advertising, misalnya, kata Indira, yang sebelumnya menjadi salah satu modal utama komunikasi dan pemasaran, saat ini menjadi semakin mahal. Selain itu, besarnya tuntutan menjadikan semuanya semakin kompetitif dan memaksa adanya model komunikasi lain, yaitu PR yang kini semakin dinamis.

Saat ini, perusahaan atau pemerintah tidak hanya berkomunikasi melalui media tradisional. Kemajuan teknologi yang semakin berkembang sangat memengaruhi efektivitas seorang PR.

"Komunikasi saat ini ada di tangan PR, yaitu bagaimana kita mampu membangun percakapan melalui sosial media," kata Indira.

Ia menilai, konsumen kini juga kian cerdas dan semakin ingin tahu sebelum memilih sebuah produk ataupun jasa. Untuk itulah, faktor trust menjadi sangat penting pada bisnis PR.

"Dunia semakin kompetitif dan dinamis, maka yang terpenting adalah membangun kepercayaan, pemahaman, dan kedekatan. Hal-hal inilah yang tak bisa dilakukan oleh advertising karena PR membangun percakapan dan diskusi, sedangkan advertising itu sifatnya one way," katanya.

Saat ini, pemahaman masyarakat terhadap pentingnya PR semakin meningkat. Hal itu dirasakan para praktisi PR terutama sejak era reformasi karena pertumbuhan media dan sosial media juga semakin banyak.

Meskipun begitu, lanjut Indira, tak ada satu pun praktisi atau pakar PR yang menilai dirinya sudah hebat dalam dunia PR. PR akan terus berkembang dengan cepat.

"Berkembang terus dan cepat, bahkan lebih cepat daripada buku PR itu sendiri," ungkapnya.

Sumber : http://edukasi.kompas.com/
.


Baca artikel selengkapnya ....

Propaganda dan Publlic Relations

Wednesday, May 18, 2011

Four typical ways of conceptual and practicing communications management in public relations public relations development are press agentry (propaganda), public informations, two way asymmetrical, and two way symmetrical.- James E. Grunig.-

Dalam pengertian luas, propaganda merupakan komunikasi yang jujur dan terus terang dengan maksud menampilkan suatu sebab melalui penjelasan, persuasive atau misi dengan rasa pengabdian.

Namun dalam perkembangannya, penerapan propaganda dalam keseharian oleh pemerintah atau organisasi/institusi, sering berkonotasi negative. Ini terjadi karena praktek propaganda lebih banyak dimunculkan dalam bentuk kekerasan, teror, aksi subversive, menutupi atau mengacaukan fakta untuk pentingan mempengaruhi public.

Dalam berbagai kesempatan, pakar public relations, komunikasi dan social, Frederick E Lumley mengatakan,

“Propaganda dalam jenis apapun membangkitkan kemarahan dengan mengacaukan permasalahan. Propaganda menyebabkan hal-hal yang tidak penting seolah-olah menjadi penting. Menyebabkan hal penting seolah remeh. Menyebabkan saluran-saluran komunikasi penuh dengan hal-hal yang omong kosong. Propaganda menyebabkan masyarakat kacau”.

Public Relations memang diyakini bukan propaganda. Public Relations bukan aktivitas subversif yang menyembunyikan fakata relevan, mempublikasikan informasi palsu dan menyesatkan.

Namun, sebagai suatu salah satu bentuk, proses, aktivitas dan penerapan komunikasi dalam organisasi/pemerintahan, nyatanya sering juga menerapkan praktek propaganda dalam mencapai tujuannya (mempengaruhi opini public). Walaupun memang, prakteknya lebih banyak dalam bentuk “propaganda positif” yang tujuannya mempengaruhi opini dan bukannya mutlak memanipulasi opini.

Secara umum propaganda dilakukan dalam beberapa bentuk, di antaranya :

  • Peniadaan kebenaran untuk memanipulasi opini public.
  • Name calling atau pencercaan/menjelekkan nama seseorang/kelompok.
  • Pengutipan kalimat dari tokoh ternama secara keliru, menggunakan kutipan itu di luar konteks atau diubah dengan maksud mempengaruhi public.
  • Provokasi menimbulkan kekerasan dengan harapan pihak lawan yang akan disalahkan.
  • Delaying strategy atau strategi menunda, dengan mengulur-mengulur waktu atau menudan penyelesaian suatu masalah dengan tujuan memperlemah kekuatan lawan.
  • Favorable argument atau alasan menyenangkan, dilakukan propaganis dengan menyajikan fakta yang hanya mendukungnya dan sebaliknya bisa menjatuhkan lawannya.
  • Mendramatisi sesuatu untuk menimbulkan emosi, rasa takut, prasangka dan permusuhan pada public.


Sumber: http://prelations.wordpress.com/
.


Baca artikel selengkapnya ....

Public Relation : Definisi, Fungsi dan Tujuan Public Relation

Wednesday, May 4, 2011

Definisi public relation
Definisi public relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).

Pengertian public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).

Hal ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa “public relation adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap perusahaan” (2002, p.145). Sedangkan Marston mengatakan “public relation adalah suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat” (1999, p.1). Scholz (1999,p.2) mengatakan bahwa “public relation adalah suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak”.

Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
1. Pengertian Umum
Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).

2. Pengertian Khusus
Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002).

Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa “public relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interests”. yang kurang lebih memiliki arti public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.

Tujuan Public Relation
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).

Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:
a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e. Mendukung bauran pemasaran.

Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
e. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
f. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
j. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
l. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
m. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
n. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).

Fungsi Public Relation
Menurut Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”.
Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).

Sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/
.


Baca artikel selengkapnya ....

Public Service Advertising

Friday, August 27, 2010

Public service advertising, non-commercial advertising, public interest advertising,cause, and social marketing are different terms for (or aspects of) the use of sophisticated advertising and marketing communications techniques (generally associated with commercial enterprise) on behalf of non-commercial, public interest issues and initiatives.

Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya.

Seperti yang diungkapkan Rhenald Kasali dalam bukunya Manajemen Periklanan, Iklan layanan masyarakat juga menyajikan pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang dapat mengancam keserasian dan kehidupan mereka secara umum Pesan tersebut dengan kata lain bermaksud memberikan gambaran tentang peristiwa dan kejadian yang akan berakibat pada suatu keadaan tertentu, positif/negatif. Pada awal perkembangannya iklan layanan masyarakat tidak terlalu terikat pada penataan yang ketat, perencanaan pesan yang rumit, pemilihan media yang sesuai, sampai pada penentuan target audiens maupun pemilihan tempat dan waktu yang benar-benar tepat.

Namun seiring berkembangnya dunia periklanan dan semakin banyaknya perusahaan yang membuat Iklan layanan masyarakat disertai dengan perubahan paradigma dalam menciptakan pesan-pesan sosial maka iklan layanan masyarakat juga harus dibuat secara profesional seperti iklan komersial. Iklan Layanan Masyarakat biasanya dikeluarkan atau dibuat oleh perusahaan melalui biro iklan berdasarkan adanya sebuah fenomena yang tengah terjadi di masyarakat atau berdasarkan momentum hari-hari besar yang oleh masyarakat banyak dianggap istimewa. Fenomena dan momentum inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk menjual ide dan gagasan yang sifatnya membuat persepsi positif masyarakat terhadap citra perusahaan.

Iklan layanan masyarakat tidak hanya disponsori oleh lembaga pemerintah dan organisasi non profit, tetapi juga perusahaan komersil. Bagi perusahaan komersil, iklan layanan masyarakat digunakan untuk tujuan membangun empati sebagai tanggungjawab sosial dalam masyarakat. Dengan membangun empati maka akan terbangun citra yang baik di mata masyarakat dan menstimulasi masyarakat untuk percaya pada perusahaan tersebut hingga akhirnya tertarik untuk mengkonsumsi produk mereka. Dengan demikian, secara tidak langsung perusahaan komersil yang berorientasi profit menggunakan iklan layanan masyarakat sebagai media iklan komersial.

Seperti juga iklan yang bersifat komersil, di dalam strategi iklan layanan masyarakat tema kampanye yang paling efektif dan strategis adalah tema yang hanya mendasarkan pada satu pesan atau gagasan dan gambar yang tetap. Tema tersebut adalah tema yang diharapkan dapat menyentuh emosi masyarakat dan sifatnya adalah melayani masyarakat. Selain itu tema haruslah relevan dengan kondisi yang sedang terjadi di tengah masyarakat yang menjadi target iklan. Tema iklan layanan masyarakat dalam jangka panjang diharapkan dapat merubah perilaku suatu masyarakat kearah kebiasaan dalam batasan-batasan tertentu, sehingga pada akhirnya berlanjut sebagai suatu budaya
.


Baca artikel selengkapnya ....

Basic Definitions: Advertising, Marketing, Promotion, Public Relations and Publicity, and Sales

Thursday, July 1, 2010

It's easy to become confused about these terms: advertising, marketing, promotion, public relations and publicity, and sales. The terms are often used interchangeably. However, they refer to different -- but similar activities. Some basic definitions are provided below. A short example is also provided hopefully to help make the terms more clear to the reader.

One Definition of Advertising
Advertising is bringing a product (or service) to the attention of potential and current customers. Advertising is focused on one particular product or service. Thus, an advertising plan for one product might be very different than that for another product. Advertising is typically done with signs, brochures, commercials, direct mailings or e-mail messages, personal contact, etc.

One Definition of Promotion
Promotion keeps the product in the minds of the customer and helps stimulate demand for the product. Promotion involves ongoing advertising and publicity (mention in the press). The ongoing activities of advertising, sales and public relations are often considered aspects of promotions.
Download file atau
One Definition of Marketing
Marketing is the wide range of activities involved in making sure that you're continuing to meet the needs of your customers and getting value in return. Marketing is usually focused on one product or service. Thus, a marketing plan for one product might be very different than that for another product. Marketing activities include "inbound marketing," such as market research to find out, for example, what groups of potential customers exist, what their needs are, which of those needs you can meet, how you should meet them, etc. Inbound marketing also includes analyzing the competition, positioning your new product or service (finding your market niche), and pricing your products and services. "Outbound marketing" includes promoting a product through continued advertising, promotions, public relations and sales.

One Definition of Public relations
Public relations includes ongoing activities to ensure the overall company has a strong public image. Public relations activities include helping the public to understand the company and its products. Often, public relations are conducted through the media, that is, newspapers, television, magazines, etc. As noted above, public relations is often considered as one of the primary activities included in promotions.

One Definition of Publicity
Publicity is mention in the media. Organizations usually have little control over the message in the media, at least, not as they do in advertising. Regarding publicity, reporters and writers decide what will be said.

One Definition of Sales
Sales involves most or many of the following activities, including cultivating prospective buyers (or leads) in a market segment; conveying the features, advantages and benefits of a product or service to the lead; and closing the sale (or coming to agreement on pricing and services). A sales plan for one product might be very different than that for another product.

An Example of the Definitions
The following example may help to make the above five concepts more clear. I recently read that the story comes from the Reader's Digest, a quote found in "Promoting Issues and Ideas" by M. Booth and Associates, Inc.

"... if the circus is coming to town and you paint a sign saying 'Circus Coming to the Fairground Saturday', that's advertising. If you put the sign on the back of an elephant and walk it into town, that's promotion. If the elephant walks through the mayor's flower bed, that's publicity. And if you get the mayor to laugh about it, that's public relations." If the town's citizens go the circus, you show them the many entertainment booths, explain how much fun they'll have spending money at the booths, answer their questions and ultimately, they spend a lot at the circus, that's sales.
copy from http://pengantarperiklanan.blogspot.com


Baca artikel selengkapnya ....
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Academics Blogs Academics Top Blogs blogarama - the blog directory Submit your website to 20 Search Engines - FREE with ineedhits! Media Promosi

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP