Propaganda dan Publlic Relations

Wednesday, May 18, 2011

Four typical ways of conceptual and practicing communications management in public relations public relations development are press agentry (propaganda), public informations, two way asymmetrical, and two way symmetrical.- James E. Grunig.-

Dalam pengertian luas, propaganda merupakan komunikasi yang jujur dan terus terang dengan maksud menampilkan suatu sebab melalui penjelasan, persuasive atau misi dengan rasa pengabdian.

Namun dalam perkembangannya, penerapan propaganda dalam keseharian oleh pemerintah atau organisasi/institusi, sering berkonotasi negative. Ini terjadi karena praktek propaganda lebih banyak dimunculkan dalam bentuk kekerasan, teror, aksi subversive, menutupi atau mengacaukan fakta untuk pentingan mempengaruhi public.

Dalam berbagai kesempatan, pakar public relations, komunikasi dan social, Frederick E Lumley mengatakan,

“Propaganda dalam jenis apapun membangkitkan kemarahan dengan mengacaukan permasalahan. Propaganda menyebabkan hal-hal yang tidak penting seolah-olah menjadi penting. Menyebabkan hal penting seolah remeh. Menyebabkan saluran-saluran komunikasi penuh dengan hal-hal yang omong kosong. Propaganda menyebabkan masyarakat kacau”.

Public Relations memang diyakini bukan propaganda. Public Relations bukan aktivitas subversif yang menyembunyikan fakata relevan, mempublikasikan informasi palsu dan menyesatkan.

Namun, sebagai suatu salah satu bentuk, proses, aktivitas dan penerapan komunikasi dalam organisasi/pemerintahan, nyatanya sering juga menerapkan praktek propaganda dalam mencapai tujuannya (mempengaruhi opini public). Walaupun memang, prakteknya lebih banyak dalam bentuk “propaganda positif” yang tujuannya mempengaruhi opini dan bukannya mutlak memanipulasi opini.

Secara umum propaganda dilakukan dalam beberapa bentuk, di antaranya :

  • Peniadaan kebenaran untuk memanipulasi opini public.
  • Name calling atau pencercaan/menjelekkan nama seseorang/kelompok.
  • Pengutipan kalimat dari tokoh ternama secara keliru, menggunakan kutipan itu di luar konteks atau diubah dengan maksud mempengaruhi public.
  • Provokasi menimbulkan kekerasan dengan harapan pihak lawan yang akan disalahkan.
  • Delaying strategy atau strategi menunda, dengan mengulur-mengulur waktu atau menudan penyelesaian suatu masalah dengan tujuan memperlemah kekuatan lawan.
  • Favorable argument atau alasan menyenangkan, dilakukan propaganis dengan menyajikan fakta yang hanya mendukungnya dan sebaliknya bisa menjatuhkan lawannya.
  • Mendramatisi sesuatu untuk menimbulkan emosi, rasa takut, prasangka dan permusuhan pada public.


Sumber: http://prelations.wordpress.com/
.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Academics Blogs Academics Top Blogs blogarama - the blog directory Submit your website to 20 Search Engines - FREE with ineedhits! Media Promosi

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP