Iklan Televisi dan Cuci Otak
Friday, May 6, 2011
PantonaNews.com - Iklan sangat berkaitan erat dengan kehidupan setiap orang. Baik menyangkut iklan komersial atau iklan layanan masyarakat senantiasa mempengaruhi proses pengambilan keputusan seseorang dalam memilih atau menjauhi suatu barang atau jasa.
Sebenarnya iklan adalah pesan atau berita yang memiliki tujuan memberitahu masyarakat mengenai suatu produk atau jasa yang dihasilkan sebuah perusahaan. Dalam hal ini kepemilikannya siap dialihkan melalui proses jual beli.
Kalau iklan yang sifatnya layanan masyarakat, tentu saja tidak ada proses jual beli, hanya sekedar informasi dan edukasi, dengan tujuan mengubah sikap dan persepsi masyarakat mengenai suatu hal, misalnya narkoba, sampah, hemat listrik, dan sebagainya.
Iklan harus cerdas, hangat, jelas dan mudah dicerna, selain itu juga harus mampu mengubah opini bahkan sikap masyarakat, terutama dalam keputusan membeli suatu produk dengan merk tertentu. Dengan demikian manajemen dan teknologi periklanan sangat berpengaruh terhadap efektivitas sebuah iklan.
Iklan menjadi bagian dari strategi promosi perusahaan yang paling penting. Tak heran belanja iklan secara nasional terus meningkat, jika pada tahun 2008 mencapai Rp. 41, 7 triliun, Rp. 2009 sebesar 48,5 triliun, maka 2010 melonjak jadi Rp. 62 triliun. Di mana sekitar 60 persen diserap televise, sisanya menyebar ke media cetak, radio dan media online.
Pada dasarnya iklan adalah proses memperkenalkan, mempengaruhi, mendorong, membujuk, bahkan cuci otak. Televisi merupakan media yang paling efektif untuk proses cuci otak, karena melibatkan indera penglihatan dan pendengaran. Dengan gambar hidup dan animasi yang menarik makin memudahkan dicerna oleh sasaran iklan.
Selain menjadi media hiburan dan informasi, televisi juga merupakan media cuci otak, terutama dalam hal periklanan. Sangat efektif memang, secara gencar sebuah iklan terus-menerus ditayangkan, terutama pada malam hari. Kenapa malam hari, karena pada saat itu kondisi alam sadar sudah kelelahan, sehingga pesan dengan gampang menembus alam bawah sadar.
Kenapa iklan berulang-ulang? Supaya tertanam kuat di alam bawah sadar setiap orang. Menurut James K. Van Fleet dalam bukunya “25 Steps to Power and mastery Over People”, paling tidak diperlukan minimal 38 pengulangan untuk menanamkan suatu pesan ke dalam ingatan seseorang. Yang terpenting dari sebuah iklan ialah bagaimana supaya brand atau merk produk tertanam kuat dalam ingatan seseorang.
Proses cuci otak berlangsung secara terus-menerus, meskipun sasaran iklan tertidur pulas di dekat televisi. Ya, meskipun tidur, namun alam bawah sadar bekerja terus.
Selain tampilan dan kemasan iklan yang menarik, penayangan iklan pun harus tepat, terutama pada acara televisi yang menarik dan banyak penontonnya. Tak heran jika harga slot iklan di sebuah sinetron mencapai Rp 50 juta/spot 30 second. Makin menarik sebuah acara televisi, ditandai dengan tingginya rating (persentasi rumah atau individu yang menyaksikan acara tertentu dalam suatu periode tertentu), maka makin banyak pemasang iklan.
Ternyata alam sadar dan alam bawah sadar setiap orang, akan lebih mudah menyerap pesan dalam kondisi dirinya sedang tertarik, konsentrasi dan focus pada sebuah tayangan. Dengan demikian proses cuci otak pun berlangsung lebih leluasa. (Atep Afia)
Sumber : http://pantonanews.com/
.
0 comments:
Post a Comment